Koba (Antara Babel) - Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh mengajak masyarakat menjaga kerukunan untuk menekan potensi konflik horizontal di daerah itu.

"Masyarakat Bangka Tengah merupakan multietnis yang terdiri berbagai suku dan agama, masyarakat harus menghormati itu sebagai keberagaman untuk saling menghormati," katanya di Koba, Rabu.

Ibnu Saleh mengatakan itu menyikapi dan mengantisilasi berbagai potensi konflik di daerah itu yang dikhawatirkan dapat mencederai kerukunan antarumat beragama yang sudah terbangun sejak lama di Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Di Bangka Tengah memang identik dengan masyarakat multietnis, masyarakat Melayu, Tionghoa, Bugis, Batak, Jawa sudah hidup berdampingan sejak lama namun mereka menghargai keberagaman," ujarnya.

Ibnu mengatakan menyatunya suatu perbedaan di Bangka Tengah terlihat saat hari besar bagi umat Islam di mana terlihat warga non-Muslim juga turut merayakan.

"Sebaliknya, ketika hari raya non-Muslim, justru Muslim ikut 'nimbrung'. Apalagi waktu sembahyang tersebut, masyarakat dari berbagai daerah justru datang ke Koba, kecuali yang galau dan yang biasa membuat konflik," ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat daerah itu sudah damai. Mereka bahkan menyatu dalam bingkai kebersamaan melalui kegiatan gotong royong yang rutin dilaksanakan setiap Jumat. Kegiatan itu bermanfaat merekatkan rasa kebersamaan dan keberagaman.

"Maka tugas semua pihak, bukan hanya pemerintah daerah bagaimana menjaga dan mencegah agar tidak terjadi konflik di masyarakat karena berimbas terhadap rapuhnya keamanan dan kedamaian serta terganggunya proses pembangunan daerah," ujarnya.

Ibnu mengakui potensi konflik tetap ada sehingga menjadi tugas seluruh komponen masyarakat di daerah itu untuk menekan.

"Sekarang tugas kita bagaimana menekan konflik tersebut sehingga tidak terjadi. Saya sebagai kepala daerah siap dikritik, tetapi ketika saya dibenturkan dengan masyarakat maka saya sangat tersinggung karena saya punya prinsip," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017