Toboali (Antara Babel) - Puluhan wartawan media cetak dan elektronik di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengelar aksi solidaritas mengecam tindak kekerasan yang dialami jurnalis Disa Ariyandi saat melakukan peliputan di Kabupaten Belitung.

"Aksi ini sebagai bentuk solidaritas kami terhadap Disa Aryandi yang merupakan wartawan Pos Belitung dan mengalami tindak kekerasan dari seorang oknum pengurus LSM," kata salah satu wartawan Bangka Selatan, Tomi di Toboali, Kamis.

Ia mengatakan aksi kekerasan terhadap wartawan tidak boleh terjadi karena apabila ada pihak yang merasa dirugikan akibat suatu berita maka bisa melakukan klarifikasi.

"Kalau kurang berkenan bisa klarifikasi atau menggunakan hak jawab atas pemberitaan dan tidak perlu mengunakan kekerasan," katanya.

Demikian juga Wiwin wartawan media cetak lokal yang mengatakan aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum LSM itu sangat tidak masuk akal, sebab LSM dan wartawan itu adalah mitra.

"Seharusnya saling bersinergi bukan main hakim sendiri seperti preman," katanya.

Ia berharap tindak kekerasan terhadap pers ini tidak terjadi lagi dan kepada aparat kepolisian diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini.

"Semoga kejadian ini yang terakhir kalinya dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak," harapnya.

Kapolsek Toboali AKP Faisal Fatsey yang hadir dalam aksi ini mengucapkan terima kasih kepada peserta yang mengelar aksi solidaritas untuk sesama profesi secara damai.

Pewarta: Juniardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017