Toboali (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menerapkan alat transportasi laut atau perahu nelayan yang menggunakan listrik di Pulau Pongok agar nelayan tidak perlu kerepotan mencari bahan bakar.

"Kami akan memfasilitasi nelayan, siap membuat kebijakan yang lebih cepat menyediakan dan memfasilitasi nelayan pakai batre untuk perahu, motor juga akan gunakan batre," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman di Toboali,  Selasa.

Dia mengatakan,  untuk contoh penerapan alat transportasi listrik tersebut akan dimulai pada 2018 dan diperkirakan sebanyak 50 persen nelayan sudah menggunakan perahu listrik.

Dikatakannya, dalam waktu dekat pihaknya akan menggandeng investor dalam menerapkan dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan ini.

"Tahun depan juga direncanakan akan dibangun tempat penyimpanan ikan atau "coldstorage" di pulau ini, sehingga nelayan bisa lebih leluasa dalam menyimpan ikan hasil tangkapan," katanya.

Erzaldi mengatakan, jika setelah ada tempat penyimpanan ikan ini, nelayan tidak hanya memproduksi ikan segar dan ikan asin saja, tetapi hasil perikanan bisa dijual di sepanjang musim dengan harga yang relatif sama.

Sementara untuk akses masuk, pihaknya juga berjanji akan membangun dermaga yang lebih representatif di Pulau Pongok maupun di Pulau Lepar, dengan anggaran sekitar Rp3,5 miliar untuk satu dermaga.

"Dermaga kedua pulau ini akan kami perbaiki, saat ini juga sudah banyak wisatawan yang datang ke sini. Dengan adanya dermaga baru ini,  maka kita tidak perlu lagi menunggu air pasang agar bisa bersandar ke pulau ini," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017