Jakarta (Antara Babel) - Indonesia melanjutkan kerja sama dalam
bidang pengembangan teknologi dengan industri elektronika Korea Selatan
AITEC Co., Ltd, demikian disampaikan Dirjen Ketahanan dan Pengembangan
Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Harjanto.
“Kita
dengan AITEC kan kerjasamanya sudah berlangsung dari 2006 dan akan
berakhir 2018. Kami ingin memperpanjang kerja sama pengembangan
teknologi ini, karena masih dibutuhkan,” ujar Harjanto kepada Antaranews
di Jakarta, Rabu.
Harjanto menyampaikan hal tersebut usai melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan pada 25-29 September 2017.
Menurut
Harjanto, perpanjangan kerja sama tersebut sesuai dengan pengembangan
usaha rintisan atau start up di Indonesia yang memiliki kandungan
teknologi tinggi.
Dengan inovasi dan teknologi
tinggi, start up di Indonesia membutuhkan infrastrutur teknologi
penunjang, yang kerap masih terbatas di Indonesia, sementara Korea telah
memilikiya.
“Makkanya kami juga mencari
peluang dalam rangka membangun networking teknologinya. Dengan
mengintegrasikan networking infra struktur teknologi yang ada, kalau ada
masalah industri teknologi tinggi, yang tidak bisa kita selesaikan di
sini, maka bisa diselesaikan di Korea,” ujar Harjanto.
Selain
itu, lanjut Harjanto, Indonesia juga membidik peluang kerja sama bidang
energi terbarukan dan kendaraan listrik, di mana Korea Selatan
menargetkan Pulau Jeju menjadi wilayah tanpa emisi pertama pada 2030
dengan menggunakan kendaraan listrik dalam transportasinya.
“Kita
siapkan Memorandum of Understanding (MoU). Kami juga melihat industri
moulds and die yang menjadi mother of industry. Kita perlu itu untuk
menciptakan produk baru. Saya coba jajaki dan ada agreement,” ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017