Barcelona (Antara Babel) - Bek klub sepak bola Barcelona Gerard Pique
mengatakan sempat mempertimbangkan meninggalkan tim nasional Spanyol
menyusul hujan kritik terkait cara pandangnya atas referendum
kemerdekaan Katalan, namun memutuskan tetap berkomitmen di timnasnya.
Pique mendapat cemooh dan hujatan pada sesi latihan terbuka Spanyol pada Senin.
Ia berurai air mata pada Minggu menyusul aksi-aksi kekerasan di kampung halamannya, etika polisi berusaha mencegah para pemilik suara untuk ambil bagian pada referendum yang dilarang pemerintah Spanyol.
Pemain bertahan itu, yang memberikan suara pada Minggu, menuturkan bahwa ia akan keluar dari timnas jika pelatih Julen Lopetegui atau rekan-rekan setimnya merasa tidak nyaman dengan keberadaannya.
Bagaimanapun, ia mengatakan dirinya berkomitmen sepenuhnya terhadap tim.
"Saya mempertimbangkannya, namun pada akhirnya Anda harus mengevaluasi semua opsi dan setelah memikirkannya untuk kurun waktu yang lama, maka saya memutuskan untuk tidak pergi, sebab pergi saat ini berarti membiarkan orang-orang yang melecehkan saya menang," kata Pique pada konferensi pers yang dikutip Reuters.
Ia menimpali, "Saya percaya orang-orant yang mencemooh saya adalah minoritas dan saya tidak ingin memberi mereka kemewahan dengan berhenti. Saya memiliki semua kepercayaan diri bahwa ada banyak orang, termasuk di grup ini, yang ingin saya bertahan dan membantu tim memenangi pertandingan demi pertandingan."
Lopetegui mengatakan ini saatnya bagi tim untuk fokus pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Albania pada Jumat, di mana Spanyol berpeluang mengunci tiket mereka ke turnamen tahun depan di Rusia.
Ia meminta para penggemar mendukung Pique.
"Kami bersama Pique sekarang harus melupakannya dan sekaranglah saat untuk berkonsentrasi pada pertandingan," kata sang pelatih kepada Radio Marca.
Diimbuhinya, "Untuk bermain baik kami akan memerlukan dukungan para penggemar. Saya ingin berbicara mengenai sepak bola, tim perlu bicara mengenai sepak bola."
Pique (30) telah memainkan 91 pertandingan untuk Spanyol, dan turut membawa negara itu menjuarai Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.
Pada tahun lalu ia mengumumkan niatnya untuk pensiun dari sepak bola internasional setelah Piala Dunia, karena kombinasi kritik berulang-ulang dari media dan para penggemar, serta untuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain lain.
"Mustahil untuk meragukan komitmen saya terhadap tim nasional, saya telah berada di sini sejak saya berusia 15 tahun, saya menganggap ini sebagai keluarga saya. Saya bangga bermain untuk Spanyol dan menyakitkan saat orang-orang meragukannya," ucapnya.
Pique juga menegaskan kembali bahwa ia tidak pernah menyuarakan perihal kemerdekaan Katalunya, dan hanya mendukung hak orang-orang di kampung halamannya untuk menentukan masa depannya sendiri.
"Berbicara mengenai politik merupakan hal yang menyulitkan, namun kita adalah rakyat sebelum menjadi pesepak bola. Semua orang memiliki opininya, maka mengapa tidak sebagai pesepak bola?," ujarnya.
Suami dari penyanyi latin Shakira itu juga menegaskan, "Saya bukan aktivis. Orang-orang telah menasehati saya untuk tidak berbicara mengenai politik namun saya tidak pernah menempatkan diri saya pada satu sisi, yang saya katakan hanya adalah bahwa kami semestinya memberikan suara."
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Pique mendapat cemooh dan hujatan pada sesi latihan terbuka Spanyol pada Senin.
Ia berurai air mata pada Minggu menyusul aksi-aksi kekerasan di kampung halamannya, etika polisi berusaha mencegah para pemilik suara untuk ambil bagian pada referendum yang dilarang pemerintah Spanyol.
Pemain bertahan itu, yang memberikan suara pada Minggu, menuturkan bahwa ia akan keluar dari timnas jika pelatih Julen Lopetegui atau rekan-rekan setimnya merasa tidak nyaman dengan keberadaannya.
Bagaimanapun, ia mengatakan dirinya berkomitmen sepenuhnya terhadap tim.
"Saya mempertimbangkannya, namun pada akhirnya Anda harus mengevaluasi semua opsi dan setelah memikirkannya untuk kurun waktu yang lama, maka saya memutuskan untuk tidak pergi, sebab pergi saat ini berarti membiarkan orang-orang yang melecehkan saya menang," kata Pique pada konferensi pers yang dikutip Reuters.
Ia menimpali, "Saya percaya orang-orant yang mencemooh saya adalah minoritas dan saya tidak ingin memberi mereka kemewahan dengan berhenti. Saya memiliki semua kepercayaan diri bahwa ada banyak orang, termasuk di grup ini, yang ingin saya bertahan dan membantu tim memenangi pertandingan demi pertandingan."
Lopetegui mengatakan ini saatnya bagi tim untuk fokus pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Albania pada Jumat, di mana Spanyol berpeluang mengunci tiket mereka ke turnamen tahun depan di Rusia.
Ia meminta para penggemar mendukung Pique.
"Kami bersama Pique sekarang harus melupakannya dan sekaranglah saat untuk berkonsentrasi pada pertandingan," kata sang pelatih kepada Radio Marca.
Diimbuhinya, "Untuk bermain baik kami akan memerlukan dukungan para penggemar. Saya ingin berbicara mengenai sepak bola, tim perlu bicara mengenai sepak bola."
Pique (30) telah memainkan 91 pertandingan untuk Spanyol, dan turut membawa negara itu menjuarai Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.
Pada tahun lalu ia mengumumkan niatnya untuk pensiun dari sepak bola internasional setelah Piala Dunia, karena kombinasi kritik berulang-ulang dari media dan para penggemar, serta untuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain lain.
"Mustahil untuk meragukan komitmen saya terhadap tim nasional, saya telah berada di sini sejak saya berusia 15 tahun, saya menganggap ini sebagai keluarga saya. Saya bangga bermain untuk Spanyol dan menyakitkan saat orang-orang meragukannya," ucapnya.
Pique juga menegaskan kembali bahwa ia tidak pernah menyuarakan perihal kemerdekaan Katalunya, dan hanya mendukung hak orang-orang di kampung halamannya untuk menentukan masa depannya sendiri.
"Berbicara mengenai politik merupakan hal yang menyulitkan, namun kita adalah rakyat sebelum menjadi pesepak bola. Semua orang memiliki opininya, maka mengapa tidak sebagai pesepak bola?," ujarnya.
Suami dari penyanyi latin Shakira itu juga menegaskan, "Saya bukan aktivis. Orang-orang telah menasehati saya untuk tidak berbicara mengenai politik namun saya tidak pernah menempatkan diri saya pada satu sisi, yang saya katakan hanya adalah bahwa kami semestinya memberikan suara."
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017