Bangka Barat (Antara Babel) - Pemerintah Desa Limbung, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memanfaatkan dana desa untuk usaha pembibitan kelapa sawit yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan petani lokal.
"Usaha yang dikembangkan berupa pembibitan kelapa sawit unggul, kami berharap ke depan para petani mudah mendapatkan bibit berkualitas dengan harga lebih murah," kata Kepala Desa Limbung, Zulkifli saat dihubungi dari Muntok, Kamis.
Ia mengatakan, usaha pembibitan tersebut sesuai dengan potensi desa yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani, pekebun dan peternak.
"Selain membantu pekebun mendapatkan bibit berkualitas, kami berharap usaha yang menggunakan dana desa tersebut akan memberi alternatif pekerjaan kepada warga desa setempat," katanya.
Ia mengatakan, potensi yang dimiliki Desa Limbung yang akan dikembangkan adalah sektor pertanian, perkebunan dan peternakan yang selama ini menjadi andalan untuk menggerakkan perekonomian warga desa itu.
"Kami akan memanfaatkan sebagian dana desa untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan sesuai dengan potensi dan karakteristik Desa Limbung," kata dia.
Selain mengoptimalkan sektor pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan warga, kata dia, pemerintah desa setempat juga akan mengembangkan usaha budidaya madu hutan sebagai salah satu produk unggulan warga.
"Madu hutan alami akan kami kembangkan agar memberikan nilai tambah kepada warga yang selama ini hidup sebagai petani dan pekebun," katanya.
Ia mengatakan, usaha budidaya madu hutan di desa tersebut cukup potensial karena sebagian warga selama ini sudah menggeluti usaha tersebut, meskipun pola yang dilakukan masih cukup tradisional.
Hanya perlu memberikan wawasan dan keterampilan yang dipadukan dengan sedikit sentuhan teknologi agar warga yang selama ini menjadi pencari madu hutan bisa menjadi pelaku usaha budidaya.
"Madu hutan asli Desa Limbung sudah cukup terkenal di kalangan konsumen lokal, kami harap ke depan akan semakin meningkat dan mampu menjadi usaha yang bisa diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Usaha yang dikembangkan berupa pembibitan kelapa sawit unggul, kami berharap ke depan para petani mudah mendapatkan bibit berkualitas dengan harga lebih murah," kata Kepala Desa Limbung, Zulkifli saat dihubungi dari Muntok, Kamis.
Ia mengatakan, usaha pembibitan tersebut sesuai dengan potensi desa yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani, pekebun dan peternak.
"Selain membantu pekebun mendapatkan bibit berkualitas, kami berharap usaha yang menggunakan dana desa tersebut akan memberi alternatif pekerjaan kepada warga desa setempat," katanya.
Ia mengatakan, potensi yang dimiliki Desa Limbung yang akan dikembangkan adalah sektor pertanian, perkebunan dan peternakan yang selama ini menjadi andalan untuk menggerakkan perekonomian warga desa itu.
"Kami akan memanfaatkan sebagian dana desa untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan sesuai dengan potensi dan karakteristik Desa Limbung," kata dia.
Selain mengoptimalkan sektor pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan warga, kata dia, pemerintah desa setempat juga akan mengembangkan usaha budidaya madu hutan sebagai salah satu produk unggulan warga.
"Madu hutan alami akan kami kembangkan agar memberikan nilai tambah kepada warga yang selama ini hidup sebagai petani dan pekebun," katanya.
Ia mengatakan, usaha budidaya madu hutan di desa tersebut cukup potensial karena sebagian warga selama ini sudah menggeluti usaha tersebut, meskipun pola yang dilakukan masih cukup tradisional.
Hanya perlu memberikan wawasan dan keterampilan yang dipadukan dengan sedikit sentuhan teknologi agar warga yang selama ini menjadi pencari madu hutan bisa menjadi pelaku usaha budidaya.
"Madu hutan asli Desa Limbung sudah cukup terkenal di kalangan konsumen lokal, kami harap ke depan akan semakin meningkat dan mampu menjadi usaha yang bisa diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga," katanya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017