Pangkalpinang (Antara Babel) - General Manajer PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia mengatakan pelanggan listrik tarif industri di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada September 2017 tumbuh hingga 44,18 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan ini merupakan yang terbesar di Indonesia dan terbaik dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Sebelumnya, pada September 2014 pertumbuhan pelanggan industri hanya tumbuh 4,89 persen. Berangsur meningkat pada tahun 2015 sebesar 11,60 persen, 2016 sebesar 38,52 persen dan puncaknya pada tahun ini," katanya di Pangkalpinang, Selasa.

Dia mengatakan, tren positif ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni pertama, adanya pembukaan industri-industri baru seperti tapioka, smelter dan lain sebagainya.

Kedua adalah munculnya dorongan dari para pelaku industri untuk melakukan efisiensi biaya produksi pada sisi tenaga listrik sehingga banyak pelaku usaha yang mengalihkan sumber listriknya dari sebelumnya menggunakan genset sendiri (captive power) menjadi pelanggan PLN.


Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan, Rino Gumpar Hutasoit (kiri) mewakili GM PLN Wilayah Babel, Susiana Mutia saat meberikan keterangan pers di Kantor PLN Wilayah Bangka Belitung, Selasa (24/10). (antarababel.com/Try Mustika Hardi)

"Kami perkirakan tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun, mengingat adanya dorongan dari para pelaku industri untuk beralih dari captive power menjadi pelanggan PLN," ujarnya.

Dikatakannya, pertumbuhan signifikan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah, khususnya gubernur dalam mambantu menyelesaikan proyek-proyek ketenagalistrikan dan mengundang berbagai investor untuk bersama-sama membangun industrik di Babel.

"Kami berterima kasih kepada gubernur atas dukungan yang luar biasa diberikan kepada kami, sehingga proyek-proyek ketenagalistrikan PLN baik dalam rangka penguatan keandalan pasokan maupun penambahan kapasitas daya mampu dapat berjalan dengan lancar," katanya.

Susiana mengatakan, dalam waktu dekat PLN berencana membangun kabel bawah laut yang menghubungkan pulau Bangka dengan Sumatera Selatan, di mana saat ini sudah pada tahap finalisasi kajian.

"Kabel laut ini nantinya untuk melakukan ekspor-impor listrik dengan kapasitas daya mencapai 400 MW, sehingga Bangka akan menjadi satu kesatuan sistem kelistrikan dengan Sumatera," katanya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017