Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Pelindo II Pangkalbalam akan menjadikan Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi etalase komoditi curah kering dan curah cair guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"PT Pelindo akan melakukan pengembangan pelabuhan dan sudah ada investor melakukan kontrak dengan Pemerintah Pusat serta "stakeholder" di pelabuhan untuk menjadikan Pelabuhan Pangkalbalam sebagai terminal atau etalase komoditi curah kering dan curah cair," ujar General Manager PT Pelindo II Pangkalbalam, Hambar Wiyadi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menambahkan, pengembangan pelabuhan menjadi etalase komoditi tersebut ditargetkan tahun 2020.
Menurutnya, etalase curah adalah sebagai baver dan titik distribusi kebutuhan komoditi ke pulau-pulau yang berada di sekitar Bangka Belitung.
"Kita akan mengembangkan Pelabuhan Pangkalbalam menjadi pelabuhan yang representatif dan memiliki daya tampung yang mumpuni," katanya.
Menurutnya, meningkatnya kepadatan aktivitas di pelabuhan Batam dan Riau berimbas positif bagi pelabuhan yang ada di Bangka salah satunya Pelabuhan Pangkalbalam.
"Akan kita jadikan pelabuhan pangkalbalam ini menjadi hard terminal atau curah kering dan curah cair. Kejenuhan dari Batam dan Riau tentunya membuat Pelabuhan Pangkalbalam ini menjadi etalasenya untuk curah cair dan curah kering. Apalagi lahan yang ada di Bangka cukup luas untuk mengembangkan pelabuhan yang ada," katanya.
Lebih lanjut ia sampaikan, dengan dijadikannya etalase, artinya pelabuhan Pangkalbalam juga menjadi buffer stok.
"Barang curah akan ditampung di Pangkalbalam dulu sebelum dikirim ke daerah lain. Karena area Batam dan Riau sudah jenuh dan di Babel lahannya masih banyak. Dengan begitu kita akan jadikan Baver stokist untuk curah kering dan cair karena kita wadah penampungannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"PT Pelindo akan melakukan pengembangan pelabuhan dan sudah ada investor melakukan kontrak dengan Pemerintah Pusat serta "stakeholder" di pelabuhan untuk menjadikan Pelabuhan Pangkalbalam sebagai terminal atau etalase komoditi curah kering dan curah cair," ujar General Manager PT Pelindo II Pangkalbalam, Hambar Wiyadi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menambahkan, pengembangan pelabuhan menjadi etalase komoditi tersebut ditargetkan tahun 2020.
Menurutnya, etalase curah adalah sebagai baver dan titik distribusi kebutuhan komoditi ke pulau-pulau yang berada di sekitar Bangka Belitung.
"Kita akan mengembangkan Pelabuhan Pangkalbalam menjadi pelabuhan yang representatif dan memiliki daya tampung yang mumpuni," katanya.
Menurutnya, meningkatnya kepadatan aktivitas di pelabuhan Batam dan Riau berimbas positif bagi pelabuhan yang ada di Bangka salah satunya Pelabuhan Pangkalbalam.
"Akan kita jadikan pelabuhan pangkalbalam ini menjadi hard terminal atau curah kering dan curah cair. Kejenuhan dari Batam dan Riau tentunya membuat Pelabuhan Pangkalbalam ini menjadi etalasenya untuk curah cair dan curah kering. Apalagi lahan yang ada di Bangka cukup luas untuk mengembangkan pelabuhan yang ada," katanya.
Lebih lanjut ia sampaikan, dengan dijadikannya etalase, artinya pelabuhan Pangkalbalam juga menjadi buffer stok.
"Barang curah akan ditampung di Pangkalbalam dulu sebelum dikirim ke daerah lain. Karena area Batam dan Riau sudah jenuh dan di Babel lahannya masih banyak. Dengan begitu kita akan jadikan Baver stokist untuk curah kering dan cair karena kita wadah penampungannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017