Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan pemahaman terhadap ideologi bisa memperkuat keberadaan suatu bangsa atau negara karena mampu mengatasi gangguan dari eksternal negara dan bangsa tersebut.

Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin, Hidayat Nur Wahid yang melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, mengatakan salah satu contoh yang bisa dilihat adalah bagaimana Uni Sovyet bubar pada 1990.

"Negara besar yang pernah ada itu akhirnya bubar setelah ada kebijakan keterbukaan yang diluncurkan oleh Presiden Mikhail Gorbachev. Mereka bubar menunjukkan ideologi yang dimiliki tidak kokoh," katanya.

Apa yang dialami oleh Uni Sovyet, juga dialami oleh Yugoslavia. Saat masih ada Presiden Joseph Bross Tito sangat kuat namun sepeninggalnya, Yugoslavia bubar.

Hidayat Nur Wahid menambahkan, hal itu juga menunjukkan tidak adanya ideologinya. Apa yang terjadi di Uni Sovyet dan Yugoslavia diharapkan tidak terjadi di Indonesia.

Ia berkeyakinan pemahaman masyarakat Indonesia berbeda. Dengan kebiasaan hidup di wilayah yang terdiri dari multietnis ditambah dengan memahami bahwa ideologi Pancasila merupakan ideologi yang mempersatukan maka Indonesia akan tetap menjadi sebuah negara yang dihuni oleh berbagai macam suku dan juga berbagai daerah.

Untuk itulah, Hidayat mengajak semua lapisan masyarakat untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika secara utuh dan proporsional.

Pewarta: Panca Hari Prabowo

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017