Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI untuk melakukan pembicaraan dengan sejumlah negara demi mencari dukungan perdamaian di Palestina.
"Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI untuk memantau perkembangan yang terjadi, selanjutnya melakukan pembicaraan dengan negara-negara ASEAN untuk mencari dukungan perdamaian di Palestina," ujar pria yang dipanggil Bamsoet itu dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Saat ini, konflik antara Palestina dengan Israel mengalami eskalasi yang ditandai dengan pertempuran kedua pihak yang terus berlanjut sepanjang hari.
Bamsoet juga ingin pemerintah mendesak PBB agar secara aktif bekerja sama dengan pemangku kepentingan internasional untuk segera menyelesaikan akar konflik eskalasi tersebut sesuai dengan konvensi PBB yang sudah disepakati.
Lebih lanjut, dia meminta Kementerian Luar Negeri untuk terus berkoordinasi dengan tiga KBRI di dekat Palestina guna memastikan kondisi dan juga mengupayakan perlindungan serta menyiapkan rencana evakuasi bagi WNI yang tinggal di Palestina.
"Mengingat berdasarkan data terakhir, jumlah WNI yang ada di Palestina tercatat ada 45 orang, dengan sebaran-nya 10 orang berada di Gaza dan 35 lainnya di Tepi Barat," ujarnya.
Selain ke-45 WNI tersebut, terdapat sebanyak 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel dan hingga saat ini tidak ada laporan WNI yang menjadi korban.
Kelompok bersenjata Hamas menyerbu pagar perbatasan Israel-Gaza dari Gaza pada Sabtu (7/10) untuk menewaskan tentara dan warga sipil Israel serta menyandera puluhan orang di daerah kantong Palestina berpantai tersebut.
Israel merespons dengan melancarkan pemboman besar-besaran di Gaza dan kemungkinan dilanjutkan dengan serangan darat ke wilayah yang telah mereka tinggalkan hampir dua dekade lalu setelah 38 tahun diduduki.
Serangan Hamas itu menyebabkan 800 warga Israel tewas dan lebih dari 2.500 orang terluka, sedangkan dari pihak Palestina sudah lebih dari 500 warga tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan udara Israel.