Agam, Sumatera Barat (Antara Babel) - Khalil Khorshid dari Tabriz
Shahrdary Team Iran mengakhiri penantiannya setelah menjuarai etape
delapan Tour de Singkarak (TdS) 2017 dari Lembah Anai menuju Embun Pagi,
Agam, Sabtu.
Sebelumnya, pebalap nomor 45 itu selalu berada di bawah bayang-bayang rekan satu timnya Ghader Mizbani, sedangkan dalam klasemen umum (yellow jersey) berada di bawah pebalap CCN Cycling Team, Laos, Daniel Whitehouse, yang menguasai klasemen sejak etape lima.
Untuk menjadi terbaik pada etape yang finis di ketinggian ini, Khalil harus bersaing ketat dengan dua pebalap Sapura Pro Cycling Team Malaysia, Wilmar Jahir Peres Munos dan Victor Nino Corredor yang finis pada urutan kedua dan ketiga. Selain itu juga harus berjuang keras karena beratnya medan yang dilalui.
Balapan ini juga melalui tanjakan legendaris Kelok 44 yang dibawahnya terdapat Danau Maninjau. Saat di Kelok 37, Khalil bahkan tertinggal cukup jauh dengan Peres Munos. Namun, dengan kemampuan yang dimiliki, pebalap asal Iran ini bisa menyelesaikan balapan dengan waktu 03:37:12 atau unggul 16 detik dari pebalap kedua.
"Balapan etape ini cukup berat. Tapi tim sangat mendukung sehingga mampu menjuarai etape ini. Hasil yang luar biasa," kata Khalil Khorshid.
Selain mengambilalih yellow jersey, Khalil Khorship juga mempertahankan predikat raja tanjakan (polkadot jersey) dengan 92 poin. Pebalap yang berada di belakangnya Wilmar Jahir Peres Munos dengan 71 poin.
Dengan menyisakan satu etape dari Pasaman menuju Bukittinggi, Minggu (26/11), Khalil dan tim menyatakan akan terus mempertahankan posisi. Apalagi selisih waktu dengan pebalap posisi dua klasemen umum yaitu Daniel Whitehouse hanya 48 detik.
Untuk predikat raja sprint (green jersey) tetap dipegang pebalap Jerman, Robert Muller. Pebalap dari tim Embrace The World Cycling ini membukukan 77 poin dan pebalap di bawahnya adalah Imam Arifin dari KFC Cycling Team dengan 55 poin.
"Saya senang dengan balapan hari ini. Apalagi saya bisa mempertahankan green jersey. Apalagi saya bisa finis di ketinggian bersama dengan pebalap yang mempunyai spesialisasi tanjakan," kata Robert Muller.
Untuk pebalap Indonesia tercepat (red white jersey) hingga etape delapan ini tetap Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Team. Pebalap asal Sumedang ini membukukan total waktu 27:24:48 atau selisih lima menit 11 detik dengan rekan satu timnya, Agung Ali Sahbana yang berada pada posisi dua.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Sebelumnya, pebalap nomor 45 itu selalu berada di bawah bayang-bayang rekan satu timnya Ghader Mizbani, sedangkan dalam klasemen umum (yellow jersey) berada di bawah pebalap CCN Cycling Team, Laos, Daniel Whitehouse, yang menguasai klasemen sejak etape lima.
Untuk menjadi terbaik pada etape yang finis di ketinggian ini, Khalil harus bersaing ketat dengan dua pebalap Sapura Pro Cycling Team Malaysia, Wilmar Jahir Peres Munos dan Victor Nino Corredor yang finis pada urutan kedua dan ketiga. Selain itu juga harus berjuang keras karena beratnya medan yang dilalui.
Balapan ini juga melalui tanjakan legendaris Kelok 44 yang dibawahnya terdapat Danau Maninjau. Saat di Kelok 37, Khalil bahkan tertinggal cukup jauh dengan Peres Munos. Namun, dengan kemampuan yang dimiliki, pebalap asal Iran ini bisa menyelesaikan balapan dengan waktu 03:37:12 atau unggul 16 detik dari pebalap kedua.
"Balapan etape ini cukup berat. Tapi tim sangat mendukung sehingga mampu menjuarai etape ini. Hasil yang luar biasa," kata Khalil Khorshid.
Selain mengambilalih yellow jersey, Khalil Khorship juga mempertahankan predikat raja tanjakan (polkadot jersey) dengan 92 poin. Pebalap yang berada di belakangnya Wilmar Jahir Peres Munos dengan 71 poin.
Dengan menyisakan satu etape dari Pasaman menuju Bukittinggi, Minggu (26/11), Khalil dan tim menyatakan akan terus mempertahankan posisi. Apalagi selisih waktu dengan pebalap posisi dua klasemen umum yaitu Daniel Whitehouse hanya 48 detik.
Untuk predikat raja sprint (green jersey) tetap dipegang pebalap Jerman, Robert Muller. Pebalap dari tim Embrace The World Cycling ini membukukan 77 poin dan pebalap di bawahnya adalah Imam Arifin dari KFC Cycling Team dengan 55 poin.
"Saya senang dengan balapan hari ini. Apalagi saya bisa mempertahankan green jersey. Apalagi saya bisa finis di ketinggian bersama dengan pebalap yang mempunyai spesialisasi tanjakan," kata Robert Muller.
Untuk pebalap Indonesia tercepat (red white jersey) hingga etape delapan ini tetap Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Team. Pebalap asal Sumedang ini membukukan total waktu 27:24:48 atau selisih lima menit 11 detik dengan rekan satu timnya, Agung Ali Sahbana yang berada pada posisi dua.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017