Jakarta (Antara Babel) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta naik 19 poin dari Rp13.544 per dolar AS menjadi Rp13.525 per dolar AS pada Senin pagi, ketika sebagian pelaku pasar merespons positif realisasi penerimaan pajak pemerintah.

"Nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS, sebagian pelaku pasar uang merespon positif realisasi penerimaan pajak hingga November 2017 yang mencapai 78 persen," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak hingga akhir November 2017 mencapai 78 persen atau sekitar Rp1.148 triliun dari target dalam APBN-P 2017 sebesar Rp1.472 triliun.

Reza mengharapkan realisasi penerimaan pajak tahun ini bisa sesuai target sehingga tidak terjadi kekurangan yang dapat mengganggu belanja negara.

Ia menjelaskan pula bahwa pergerakan dolar AS masih dibayangi sentimen dari ketidakpastian berkenaan dengan reformasi pajak Amerika Serikat.

"Pasar tidak menyukai ketidakpastian, kondisi itu membuat laju dolar AS tertahan. Pelaku pasar cenderung wait and see terhadap progres pembahasan pajak," katanya.

Namun, menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, pelemahan dolar AS relatif terbatas menyusul data klaim awal tunjangan pengangguran di Amerika Serikat yang turun.

"Laporan itu menunjukkan ekonomi AS relatif masih baik," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017