Dayeuhkolot (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Kolam Retensi di Kawasan Cieunteung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, sebagai upaya pencegahan banjir di Bandung Selatan.
"Ya ini kawasan yang ada di sini, kawasan Dayeuhkolot, kemudian Baleendah dan Bojongsoang, ini sudah berpuluh-puluh tahun, memang posisi rendah sehingga setiap tahunnya banjir 10 sampai 15 kali," kata Presiden di lokasi Kolam Retensi di Kawasan Cieunteung, Kabupaten Bandung, Senin.
Presiden mengatakan kolam retensi ini merupakan salah satu upaya mengurangi bencana banjir, karena akan dilanjutkan pembuatan terowongan air yang bisa menyedot 600 meter kubik per detik.
"Nanti dibuatkan terowongan akan mengurangi banyak banjir yang ada di Bandung ini. saya kira 600 meter kubik per detik sebuah gelontoran yang deres sekali," ujarnya.
Presiden mengungkapkan pembangunan Kolam Retensi akan selesai tahun ini dan pada 2018 akan dimulai pembangunan terowongan.
Selain itu, lanjut Presiden, penanganan banjir kawasan Sungai Caitarum ini juga akan dilakukan normalisasi di empat anak sungai.
"Paling penting penanganan terpadu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah dari hulu ke hilir untuk das citarum akan dirapatkan terus," tutur Presiden.
Dalam peninjauan Kolam Retensi ini, Presiden didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Bandung Dadang M Naser.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Ya ini kawasan yang ada di sini, kawasan Dayeuhkolot, kemudian Baleendah dan Bojongsoang, ini sudah berpuluh-puluh tahun, memang posisi rendah sehingga setiap tahunnya banjir 10 sampai 15 kali," kata Presiden di lokasi Kolam Retensi di Kawasan Cieunteung, Kabupaten Bandung, Senin.
Presiden mengatakan kolam retensi ini merupakan salah satu upaya mengurangi bencana banjir, karena akan dilanjutkan pembuatan terowongan air yang bisa menyedot 600 meter kubik per detik.
"Nanti dibuatkan terowongan akan mengurangi banyak banjir yang ada di Bandung ini. saya kira 600 meter kubik per detik sebuah gelontoran yang deres sekali," ujarnya.
Presiden mengungkapkan pembangunan Kolam Retensi akan selesai tahun ini dan pada 2018 akan dimulai pembangunan terowongan.
Selain itu, lanjut Presiden, penanganan banjir kawasan Sungai Caitarum ini juga akan dilakukan normalisasi di empat anak sungai.
"Paling penting penanganan terpadu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah dari hulu ke hilir untuk das citarum akan dirapatkan terus," tutur Presiden.
Dalam peninjauan Kolam Retensi ini, Presiden didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Bandung Dadang M Naser.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017