Pangkalpinang  (Antaranews Babel) - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan sekitar 87 persen dari jumlah sekolah di Kabupaten Bangka Barat tidak memiliki jaringan telekomunikasi atau "blank spot area" sehingga dapat menghambat pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di daerah itu.

"Saat ini hanya 13 persen sekolah yang memiliki jaringan telekomunikasi," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel Sudarman usai rapat koordinasi fasilitasi jaringan telekomunikasi "area blank spot" di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan kegiatan rakor ini sebagai upaya proses mempercepat pengadaan jaringan telekomunikasi di sekolah yang akan menggelar UNBK.

"Kita sudah meminta pemerintah kabupaten dan operator telekomunikasi untuk segera mengatasi masalah blank spot area di sekolah ini, agar pelaksanaan UNBK tahun ini dapat diselenggarakan di seluruh sekolah terutama SMP dan SMA/sederajat," ujarnya.

Sudarman mengatakan untuk mempercepat mengatasi "blank spot area" ini disarankan operator telekomunikasi untuk membangun "base transceiver station" (BTS) secara bersama-sama, sehingga pelaksanaan UNBK tahun ini berjalan dengan baik dan lancar.

"Pelaksanaan UNBK tahun ini di Bangka Barat terancam, karena sebagain besar sekolah belum memiliki jaringan telekomunikasi internet," katanya.

Untuk itu, kata dia, melalui kegiatan rakor ini dapat memperkuat komitmen semua pihak untuk mengatasi masalah "blank spot area" di sekolah, pariwisata, perdesaan, dan pulau-pulau kecil.

"Kami terus berupaya agar seluruh daerah blank spot sudah memiliki jaringan telekomunikasi sehingga masyarakat mudah mendapatkan akses informasi menggunakan internet," katanya.

Pada kegiatan rakor fasilitasi jaringan telekomunikasi "area blank spot" itu dihadiri Kepala Diskominfo kabupaten/kota dan empat operator telekomunikasi.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018