Sungailiat (Antaranews Babel) - Plt Bupati Kabupaten Bangka, Kepulauan Provinsi Bangka Belitung, Rustamsyah mengajak masyarakat menjadikan sampah sebagai sahabat bukan musuh.
"Paradigma sampah itu musuh harus dihilangkan, harus dijadikan sahabat, sebab sampah bisa berguna dan dapat dijadikan tambahan pendapatan," katanya pada peringatan Hari Sampah Nasional di Sungailiat, Rabu.
Menurut dia, sampah setelah dipilah bisa dijadikan bahan ekonomis, seperti daun dan bekas makanan bisa dijadikan pupuk, sementara sampah plastik bisa dijadikan kerajinan tangan.
Selama ini petani di pedesaan tidak selalu mengandalkan pupuk pabrik, tapi juga mengandalkan pupuk organik dari sampah.
"Bekas ikan dan makanan direndam dalam air, jika sudah waktunya disiram ke tanaman. Begitu juga dengan daun, dijadikan kompos oleh petani," katanya.
Rustamsyah mengatakan manusia harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan alam, karena alam merupakan anugerah yang diberikan kepada makhluk hidup.
"Seperti sampah mau diapakan tergantung kita, dijadikan pupuk, souvenir dan yang lainnya. Mari lebih peduli terhadap lingkungan, jangan sampah saja disalahkan, tapi harus kembali kepada diri masing-masing," ujarnya.
Rustamsyah sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Bangka yang menggelar berbagai kegiatan untuk meningkatkan dan mengingatkan masyarakat lebih peduli terhadap sampah.
"Semoga lembaga masyarakat yang peduli lingkungan semakin banyak, sehingga masalah sampah benar-benar selesai hingga tahun 2025 nanti," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Paradigma sampah itu musuh harus dihilangkan, harus dijadikan sahabat, sebab sampah bisa berguna dan dapat dijadikan tambahan pendapatan," katanya pada peringatan Hari Sampah Nasional di Sungailiat, Rabu.
Menurut dia, sampah setelah dipilah bisa dijadikan bahan ekonomis, seperti daun dan bekas makanan bisa dijadikan pupuk, sementara sampah plastik bisa dijadikan kerajinan tangan.
Selama ini petani di pedesaan tidak selalu mengandalkan pupuk pabrik, tapi juga mengandalkan pupuk organik dari sampah.
"Bekas ikan dan makanan direndam dalam air, jika sudah waktunya disiram ke tanaman. Begitu juga dengan daun, dijadikan kompos oleh petani," katanya.
Rustamsyah mengatakan manusia harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan alam, karena alam merupakan anugerah yang diberikan kepada makhluk hidup.
"Seperti sampah mau diapakan tergantung kita, dijadikan pupuk, souvenir dan yang lainnya. Mari lebih peduli terhadap lingkungan, jangan sampah saja disalahkan, tapi harus kembali kepada diri masing-masing," ujarnya.
Rustamsyah sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Bangka yang menggelar berbagai kegiatan untuk meningkatkan dan mengingatkan masyarakat lebih peduli terhadap sampah.
"Semoga lembaga masyarakat yang peduli lingkungan semakin banyak, sehingga masalah sampah benar-benar selesai hingga tahun 2025 nanti," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018