Jambi (Antara) - Pengamat Ekonomi Provinsi Jambi Dr Pantun Bukit mengatakan, masih rendahnya harga komoditas karet ditingkat petani harus menjadi perhatian pemerintah provinsi setempat untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet di daerah itu.

"Selama dua tahun kepemimpinan Gubernur Jambi Zumi Zola dan Fachrori belum memberikan kontribusi terkait peningkatan harga komoditas karet, sehingga kondisi ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah," kata Pantun Bukit di Jambi, Kamis.

Masih rendahnya harga komoditas karet tersebut, menurut Pantun Bukit yang juga Akademisi Universitas Batanghari Jambi itu disebabkan oleh sejumlah faktor, diantaranya ada permainan pasar dan panjangnya rantai perdagangan.

Produktivitas karet menurut dia, menjadi salah satu komoditi andalan Jambi yang terbukti mampu mengangkat ekonomi rakyat di Jambi.

"Tentu dengan harga karet yang stagnan dan berada pada level terendah, maka sangat akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jambi," katanya menjelaskan.

Petani menjual karet dengan harga yang masih rendah atau berada dikisaran Rp8.000 hingga 9.000 per kilogram. Sementara harga indikasi karet yang ditercatat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi Rp16.200 per 19 Februari 2018.

Selain itu lanjut Pantun Bukit yang juga Ketua Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) Jambi ini, pemerintah perlu menarik investor untuk membuat pabrik hilirisasi karet sehingga akan menambah nilai jual yang lebih tinggi bagi petani.

"Pemerintah perlu menyiapkan mesin penggiling untuk kelompok tani sehingga produsen karet pun akan membeli dengan harga tinggi untuk hilirisasi karet yang telah digiling menjadi sitangin (lembaran rubber)," kata dia.

Di samping hilrisasi karet yang sangat diperlukan, nantinya Ranperda tentang Tata Niaga Komoditi Perkebunan juga harus diimplementasikan pemerintah dalam meningkatkan harga komoditas unggulan Jambi itu.

"Secepatnya pemerintah harus membentuk lembaga keuangan mikro seperti Koperasi dan Bumdes untuk menjaga stabilitas harga karet di level bawah," kata Pantun menambahkan.

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018