Jakarta (Antaranews Babel) - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan  bencana longsor di Brebes, Jawa Tengah, harus menjadi peringatan karena bukit dengan hutan saja bisa longsor.

"Perbukitan dengan penutup lahan hutan yang bagus seperti itu saja bisa longsor, apalagi bila perbukitan itu gundul dan jarang vegetasinya. Akan sangat mudah longsor," kata Sutopo melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Longsor yang terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes, Kamis (22/2) berada di hutan milik Perhutani BKPH Salem petak 26 RPH Babakan dengan pepohonan pinus.

Mahkota longsor berasal di perbukitan Gununglio yang berupa hutan dengan kerapatan tinggi. Wilayah tersebut memang untuk hutan dan tidak ada permukiman di bagian hulu dengan persawahan di bagian bawah.

"Penyebab longsor adalah kemiringan lereng curam, struktur tanah sarang yang gembur dan remah, batuan napal di bagian bawah sebagai bidang peluncur, dan hujan sebagai pemicu longsor. Jadi ini murni bencana alam," tuturnya.

BNPB telah menerbangkan pesawat tanpa awak ("drone") untuk mengkaji longsor. Lebar mahkota longsor sekitar 120 meter dengan panjang landaan longsor mencapai satu  kilometer.

Tebal longsoran antara lima meter hingga 20 meter dengan volume diperkirakan mencapai 1,5 juta meter kubik.

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018