Washington (Antaranews Babel) - Juan Martin del Potro mengamankan tiga match point dalam pertandingan final mendebarkan turnamen BNP Paribas Open sebelum memberi petenis nomor satu dunia Roger Federer kekalahan pertamanya tahun ini dan meraih gelar Masters 1000 perdana pada Minggu waktu setempat.
Petenis Argentina itu membuat tertegun penonton Indian Wells yang dengan teriakan keras mendukung Federer melanjutkan rangkaian kemenangannya dan mengamankan kemenangan terbesar dalam sembilan tahun sejak kemenangan 6-4 6-7(8) 7-6(2) di AS Terbuka.
Juara bertahan Federer sudah meraih 17 kemenangan berturut-turut selama 2018, termasuk gelar juara grand slam ke-20 dia di Australia Terbuka, namun tidak mampu mempertahankan lebih lama rangkaian kemenangannya dari petenis 29 tahun yang menjadi lawannya.
Del Potro dianggap sebagai ancaman nyata bagi dominasi Federer dalam turnamen tenis ketika dia menang di Flushing Meadows pada 2009 namun sejak itu mengalami serangkaian cedera pergelangan tangan yang hampir mengakiri kariernya.
"Saya masih gemetar, saya sangat gugup. Sangat sulit menggambarkannya dengan kata-kata, seperti mimpi," kata del Potro di lapangan setelah memperpanjang laju kemenangannya menjadi 11 pertandingan.
"Saya sudah bekerja keras untuk meraih ini. Saya tidak percaya saya di sini memenangi turnamen Masters. Menakjubkan."
Mengalahkan Federer tidak pernah mudah. Del Potro hanya enam kali sukses dalam 24 upaya sebelumnya, dan final yang terkini yang mendebarkan brelangsung hampir tiga jam, demikian menurut siaran kantor berita Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Petenis Argentina itu membuat tertegun penonton Indian Wells yang dengan teriakan keras mendukung Federer melanjutkan rangkaian kemenangannya dan mengamankan kemenangan terbesar dalam sembilan tahun sejak kemenangan 6-4 6-7(8) 7-6(2) di AS Terbuka.
Juara bertahan Federer sudah meraih 17 kemenangan berturut-turut selama 2018, termasuk gelar juara grand slam ke-20 dia di Australia Terbuka, namun tidak mampu mempertahankan lebih lama rangkaian kemenangannya dari petenis 29 tahun yang menjadi lawannya.
Del Potro dianggap sebagai ancaman nyata bagi dominasi Federer dalam turnamen tenis ketika dia menang di Flushing Meadows pada 2009 namun sejak itu mengalami serangkaian cedera pergelangan tangan yang hampir mengakiri kariernya.
"Saya masih gemetar, saya sangat gugup. Sangat sulit menggambarkannya dengan kata-kata, seperti mimpi," kata del Potro di lapangan setelah memperpanjang laju kemenangannya menjadi 11 pertandingan.
"Saya sudah bekerja keras untuk meraih ini. Saya tidak percaya saya di sini memenangi turnamen Masters. Menakjubkan."
Mengalahkan Federer tidak pernah mudah. Del Potro hanya enam kali sukses dalam 24 upaya sebelumnya, dan final yang terkini yang mendebarkan brelangsung hampir tiga jam, demikian menurut siaran kantor berita Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018