Taipei (Antaranews Babel) - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda, mengatakan tantangan yang saat ini sedang dihadapi Indonesia adalah mengembangkan dan modernisasi infrastruktur ekonomi.

"Kami berencana untuk membangun 3.258 km jalur kereta termasuk jalur kereta Trans-Sumatera, MRT, dan LRT," ujar Arlinda dalam forum bisnis di Taipei, Jumat.

Selain jalur kereta, Dirjen Arlinda mengatakan Indonesia saat ini juga sedang mengembangkan 15 bandar udara, 24 pelabuhan, 94 tol laut, dan 30 Kawasan Ekonomi Khusus.

"Untuk mendukung pengembangan ini, kami harus meningkatkan kapasitas listrik dari 50.000 megawatt pada 2015 menjadi 85.000 megawatt pada 2019," tambah Arlinda.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin menguat dengan bertambahnya investor asing yang berinvestasi di Indonesa.

"Capaian ini terus memotivasi kami untuk terus menggencarkan misi dagang dengan membawa serta pelaku usaha Indonesia untuk bertemu dengan target market mereka," kata Arlinda.

Kemendag bersama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan memfasilitasi pertemuan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dengan para calon pembeli potensial di Taiwan, melalui rangkaian kegiatan Indonesia Week 2018.

Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 85 pelaku usaha Indonesia yang terdiri atas pelaku usaha kecil menengah, industri, jasa, dan pariwisata yang menjadi peserta dalam pertemuan bisnis di Indonesia Week 2018. Para pelaku usaha Indonesia ini dipertemukan dengan 144 pelaku usaha Taiwan yang berpotensi menjadi pembeli atau importir barang dan jasa Indonesia.

"Kami berharap para pelaku usaha dari kedua belah pihak dapat menggunakan kesempatan dalam Indonesia Week 2018 untuk menjalin hubungan dan berdiskusi lebih detail mengenai produk dan jasa yang diminati," pungkas Arlinda.

Pewarta: Maria Rosari

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018