Pangkalpinang (Antaranews Babel) - PT Timah Tbk mengembangkan budi daya ikan air tawar ramah lingkungan dengan teknologi biofok di lahan bekas tambang timah Desa Air Jangkang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Kami ingin membuktikan lahan bekas tambang timah bisa dimanfaatkan untuk pengembangan budi daya lele, patin dan air tawar lainnya," kata Kabid Humas PT Timah Tbk Anggi Sihaan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan dalam pengembangan budi daya ikan menggunakan teknologi biofok ini PT Timah bekerja sama dengan Yayasan Kesejahteraan Pensiunan Timah (YKPT), alumni Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) guna meningkatkan minat masyarakat untuk mengembangkan pembudidayaan perikanan yang ramah lingkungan.

"Budi daya menggunakan teknologi biofok ini sangat baik, karena meningkatkan produksi, menghasilkan ikan berkualitas dan higienis," ujarnya.

Selain itu, budi daya biofok ini juga dapat hemat dalam penggunaan air, pakan serta dapat dilakukan di lahan yang terbatas.

Anggi mengatakan pengembangan teknologi biofok ini merupakan wujud perusahaan mendorong percepatan pembangunan perikanan budi daya berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

"Selama ini petani belum pernah membudidayakan ikan menggunakan biofok. Oleh karena itu, kami merintisnya dengan harapan masyarakat menerapkan teknologi ramah lingkungan ini," katanya.

Salah seorang pengelola budi daya ikan Air Jangkang, Ilhafurroihan Apriliazmi mengaku sistem bioflok ini dapat menggenjot produktivitas dan kualitas ikan lebih sehat serta menekan biaya pakan ikan.

"Ini sudah program kedua. Yang pertama sukses dan untuk kali kedua ini diperkirakan panen di akhir April tahun ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018