Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan data dengan memanfaatkan sistem informasi geospasial (SIG) untuk membuat perencanaan program bagi pengembangan UMKM.
"Untuk mengoptimalkan pendataan UMKM kita gunakan SIG agar menghasilkan program pemberdayaan dan pengembangan UMKM yang tepat sasaran," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Elfiyena di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, data geospasial adalah data tentang lokasi geografis. Data ini menjadi data dasar UMKM yang berbasis spasial yang up-to-date. Data SIG berguna untuk mengetahui jumlah, perkembangan maupun permasalahan yang di hadapi UMKM. Data SIG akan jadi bahan penyusunan perencanaan program pemberdayaan UMKM.
Pentingnya penggunaan data dan informasi UMKM mendukung kinerja dinas membuat ketersediaan data menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu pihaknya sudah memiliki data ODS (data online system) dan menerapkan data SIG.
"Menyadari pentingnya data yang tepat dan bertanggung jawab ini kita akan lakukan pendataan geospasial untuk data UMKM, awalnya di Kota Pangkalpinang, karena Kota Pangkalpinang sebagai proyek percontohan SIG UMKM," ujarnya.
Pendataan UMKM di Kota Pangkalpinang akan dilakukan di setiap kelurahan. Proses pengumpulan datanya melibatkan dua orang staf kelurahan sebagai petugas lapangan. Sebelum melakukan pendataan, petugas lapangan ini diberikan pelatihan.
"Semua petugas lapangan nanti akan bertugas mendata UMKM di lapangan. Untuk Kota Pangkalpinang ini ada 84 orang petugas lapangan," ujarnya.
Pendataan dengan SIG akan memberikan kemudahan dalam pemetaan letak dan posisi UMKM, sehingga dinas dengan mudah mengetahui letak lokasi suatu UMKM karena semua sudah terpetakan.
Dengan adanya data ODS dan SIG tentang UMKM, maka setiap kebijakan dan keputusan yang diambil pemerintah untuk pengembanhan UMKM akan tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Tersedianya data dasar UMKM yang up-to-date, valid, akurat dan dapat diakses secara cepat merupakan faktor yang sangat penting dalam hal perencanaan program pemberdayaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Untuk mengoptimalkan pendataan UMKM kita gunakan SIG agar menghasilkan program pemberdayaan dan pengembangan UMKM yang tepat sasaran," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Elfiyena di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, data geospasial adalah data tentang lokasi geografis. Data ini menjadi data dasar UMKM yang berbasis spasial yang up-to-date. Data SIG berguna untuk mengetahui jumlah, perkembangan maupun permasalahan yang di hadapi UMKM. Data SIG akan jadi bahan penyusunan perencanaan program pemberdayaan UMKM.
Pentingnya penggunaan data dan informasi UMKM mendukung kinerja dinas membuat ketersediaan data menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu pihaknya sudah memiliki data ODS (data online system) dan menerapkan data SIG.
"Menyadari pentingnya data yang tepat dan bertanggung jawab ini kita akan lakukan pendataan geospasial untuk data UMKM, awalnya di Kota Pangkalpinang, karena Kota Pangkalpinang sebagai proyek percontohan SIG UMKM," ujarnya.
Pendataan UMKM di Kota Pangkalpinang akan dilakukan di setiap kelurahan. Proses pengumpulan datanya melibatkan dua orang staf kelurahan sebagai petugas lapangan. Sebelum melakukan pendataan, petugas lapangan ini diberikan pelatihan.
"Semua petugas lapangan nanti akan bertugas mendata UMKM di lapangan. Untuk Kota Pangkalpinang ini ada 84 orang petugas lapangan," ujarnya.
Pendataan dengan SIG akan memberikan kemudahan dalam pemetaan letak dan posisi UMKM, sehingga dinas dengan mudah mengetahui letak lokasi suatu UMKM karena semua sudah terpetakan.
Dengan adanya data ODS dan SIG tentang UMKM, maka setiap kebijakan dan keputusan yang diambil pemerintah untuk pengembanhan UMKM akan tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Tersedianya data dasar UMKM yang up-to-date, valid, akurat dan dapat diakses secara cepat merupakan faktor yang sangat penting dalam hal perencanaan program pemberdayaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018