Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga komoditas ekspor lada putih, kakao dan cengkih di tingkat pedagang pengumpul di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) naik karena permintaan negara tujuan ekspor meningkat.


"Saat ini transaksi komoditas ekspor di tingkat pedagang pengumpul meningkat, karena petani menilai kenaikan harga lada putih, kakao dan cengkih sudah menguntungkan mereka untuk meningkatkan pendapatkan dan kesejahteraan," ujar pedagang pengumpul komoditas, Ellan di Pangkalpinang, Jumat.


Ia menjelaskan, saat ini harga lada putih naik menjadi Rp90 ribu dari Rp80 ribu per kilogram, harga kakao kering naik menjadi Rp16 ribu dari harga sebelumnya Rp13 ribu per kilogram dan harga cengkih naik menjadi Rp55 ribu dari sebelumnya Rp45 ribu per kilogram.


"Diperkirakan harga komoditas ini akan terus naik hingga pertengahan 2014 karena permintaan negara tujuan ekspor seperti Eropa, Amerika Serikat, Malaysia, Singgapura, Jepang dan negara lainnya terus meningkat. Biasanya memasuki akhir tahun permintaan negara tujuan ekspor ini menurun," ujarnya.


Ia mengatakan, peningkatan permintaan negara tujuan ekspor ini karena hasil perkebunan petani lada putih, kakao dan cengkih masih kurang dan belum mampu memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri yang tinggi.


"Permintaan eksportir lada putih mencapai 100 ribu ton per tahun, sementara komoditas yang berhasil dikumpulkan hanya kisaran empat hingga lima ribu ton per tahun," ujarnya.


Demikian juga permintaan kakao dan cengkih mencapai 10 ribu ton per tahun, sementara hasil perkebunan petani hanya kisaran 500 hingga 700 ton per tahun.


"Selama ini hasil perkebunan komoditas ekspor ini terus mengalami penurunan karena sebagian besar petani beralih menambang bijih timah dan mengembangkan komoditas lainnya seperti karet dan kelapa sawit," ujarnya.

Menurut dia, saat ini petani banyak kembali berkebun seiring gencarnya aparat kepolisian menertibkan tambang-tambang timah ilegal.


"Mudah-mudahan dengan gencarnya penertiban tambang ilegal ini akan berdampak terhadap hasil perkebunan lada putih, kakao dan komoditas lainnya, sehingga kami tidak lagi kesulitan untuk memenuhi permintaan negara tujuan ekspor komoditas tersebut," ujarnya.

Pewarta: Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014