Jakarta (Antaranews Babel) - Pesawat kargo milik Garda Nasional Puerto Rico jatuh dekat Savannah, Georgia, dan menghamburkan puing-puingnya ke jalan raya dan jalan kereta api, serta kemungkinan menewaskan seluruh dari sembilan orang yang berada di dalamnya.
Paling sedikit lima orang dipastikan tewas, kata seorang pejabat AS. Jumlah itu, kata dia, akan terus bertambah.
Pesawat Hercules C-130J itu jatuh sekitar 11:30 pagi waktu setempat (23.30 Rabu malam WIB kemarin) beberapa saat setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Hilton di Savannah, sekitar 280 km arah tenggara Atlanta, kata pihak berwenang.
Pesawat dalam misi latihan itu tengah menuju Arizona dan tadinya akan istirahat setelah penerbangan Rabu, kata Mayor Paul Dahlen, juru bicara Garda Nasional Puerto Rico.
"Pada dasarnya itu penerbangan terakhirnya," kata Dahlen. "Meskipun pesawat lama, kondisi mesinnya masih bagus. Saya kira usianya 50 tahun lebih, tapi masih laik."
Dari sembilan yang berada di pesawat itu, lima adalah awak pesawat dan empat penumpang.
Pesawat bermesin empat itu membumbungkan asap hitam dengan sayap ekor memenuhi badan jalan tol. Seorang saksi mata, Michael Garrett, berkata kepada WSAV-TV bahwa pesawat itu oleng sebelum jatuh.
Gena Bilbo, juru bicara kantor sherief Effingham, mengungkapkan adalah mukjizat tidak ada kendaraan yang tertimpa pesawat padahal saat itu jalan tol padat kendaraan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Paling sedikit lima orang dipastikan tewas, kata seorang pejabat AS. Jumlah itu, kata dia, akan terus bertambah.
Pesawat Hercules C-130J itu jatuh sekitar 11:30 pagi waktu setempat (23.30 Rabu malam WIB kemarin) beberapa saat setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Hilton di Savannah, sekitar 280 km arah tenggara Atlanta, kata pihak berwenang.
Pesawat dalam misi latihan itu tengah menuju Arizona dan tadinya akan istirahat setelah penerbangan Rabu, kata Mayor Paul Dahlen, juru bicara Garda Nasional Puerto Rico.
"Pada dasarnya itu penerbangan terakhirnya," kata Dahlen. "Meskipun pesawat lama, kondisi mesinnya masih bagus. Saya kira usianya 50 tahun lebih, tapi masih laik."
Dari sembilan yang berada di pesawat itu, lima adalah awak pesawat dan empat penumpang.
Pesawat bermesin empat itu membumbungkan asap hitam dengan sayap ekor memenuhi badan jalan tol. Seorang saksi mata, Michael Garrett, berkata kepada WSAV-TV bahwa pesawat itu oleng sebelum jatuh.
Gena Bilbo, juru bicara kantor sherief Effingham, mengungkapkan adalah mukjizat tidak ada kendaraan yang tertimpa pesawat padahal saat itu jalan tol padat kendaraan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018