Danao, Filipina (Antaranews Babel) - Panitia penyelenggara Asian Paragames 2018 atau INAPGOC memanfaatkan Kejuaraan Asia MTB 2018 di Danao City, Cebu, Filipina, Minggu sebagai ajang sosialisasi kejuaraan empat tahunan khusus untuk atlet difabel itu.
Sosialisasi tersebut dilakukan langsung oleh Ketua INAPGOC yang juga Wakil Ketua Umum Federasi Balap Sepeda Asia (ACC) Raja Sapta Oktohari. Salah satu media sosialisasinya adalah dengan membagikan stiker kepada masyarakat setempat dan atlet manca negara.
"Kami ingin Asian Paragames 2018 Jakarta lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di wilayah Asia lainnya," kata Raja Sapta Oktohari di sela sosialisasi.
Pria yang akrab dipanggil Okto ini menyadari tantangan untuk mensukseskan Asian Paragames 2018 cukup besar mengingat bukan saja masalah prestasi yang diunggulkan pada kejuaraan ini, namun juga kesetiakawanan sosial.
Saat ini, kata dia, persiapan pelaksanaan Asian Paragames 2018 Jakarta, 6-13 Oktober terus dilakukan. Selain sosialosasi, pihaknya juga akan menggelar pertandingan ujicoba atau test event yang sedianya digelar 27 Juni hingga 3 Juli.
"Sosialisasi fokusnya untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat, sedangkan test event adalah untuk mencoba kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah baik untuk lokasi pertandingan maupun penyelenggaraan," katanya menambahkan.
Pria yang juga Ketua Umum PB ISSI ini menyebutkan jika ada lima cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada ujicoba Asian Paragames 2018 yaitu bulu tangkis, para atletik, para swimming, tenis meja dan whellchair basketball.
Terkait persiapan atlet untuk cabang balap sepeda Asian Games, Okto menjelaskan hingga saat ini terus berjalan. Pemusatan latihan nasional (pelatnas) sendiri dilaksanaka di Solo, Jawa Tengah.
"Meski saya di ISSI dan INAPGOC, konsentrasi saya tidak terpecah karena didukung tim yang berbeda. Yang jelas semuanya berjalan sesuai dengan program. Begitu juga dengan pemenuhan kebutuhan atlet," kata Okto menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Sosialisasi tersebut dilakukan langsung oleh Ketua INAPGOC yang juga Wakil Ketua Umum Federasi Balap Sepeda Asia (ACC) Raja Sapta Oktohari. Salah satu media sosialisasinya adalah dengan membagikan stiker kepada masyarakat setempat dan atlet manca negara.
"Kami ingin Asian Paragames 2018 Jakarta lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di wilayah Asia lainnya," kata Raja Sapta Oktohari di sela sosialisasi.
Pria yang akrab dipanggil Okto ini menyadari tantangan untuk mensukseskan Asian Paragames 2018 cukup besar mengingat bukan saja masalah prestasi yang diunggulkan pada kejuaraan ini, namun juga kesetiakawanan sosial.
Saat ini, kata dia, persiapan pelaksanaan Asian Paragames 2018 Jakarta, 6-13 Oktober terus dilakukan. Selain sosialosasi, pihaknya juga akan menggelar pertandingan ujicoba atau test event yang sedianya digelar 27 Juni hingga 3 Juli.
"Sosialisasi fokusnya untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat, sedangkan test event adalah untuk mencoba kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah baik untuk lokasi pertandingan maupun penyelenggaraan," katanya menambahkan.
Pria yang juga Ketua Umum PB ISSI ini menyebutkan jika ada lima cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada ujicoba Asian Paragames 2018 yaitu bulu tangkis, para atletik, para swimming, tenis meja dan whellchair basketball.
Terkait persiapan atlet untuk cabang balap sepeda Asian Games, Okto menjelaskan hingga saat ini terus berjalan. Pemusatan latihan nasional (pelatnas) sendiri dilaksanaka di Solo, Jawa Tengah.
"Meski saya di ISSI dan INAPGOC, konsentrasi saya tidak terpecah karena didukung tim yang berbeda. Yang jelas semuanya berjalan sesuai dengan program. Begitu juga dengan pemenuhan kebutuhan atlet," kata Okto menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018