Beijing (Antaranews Babel) - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) China, mengimbau warga nahdliyin mengikuti organisasi atau asosiasi Islam yang diakui oleh pemerintah setempat dalam menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah.
"Surat edaran berisi imbauan tersebut sudah kami sebarkan kepada warga nadhliyin di seluruh wilayah Tiongkok," kata Katib Syuriah PCINU China, Su'udut Tasdiq kepada Antara di Beijing, Kamis.
Ia mengimbau warga nahdliyin bertanya dan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh pengurus organisasi atau asosiasi Islam, baik di tingkat provinsi maupun pusat di China.
"Perbedaan letak geografis berakibat pada perbedaan penentuan penanggalan di setiap wilayah sebagai dasar mengakhiri puasa Ramadhan dan pelaksanaan zakat fitrah," ujar kandidat Master Hukum Shanghai University of Finance and Economic.
Oleh sebab itu, PCINU China juga mengimbau kepada seluruh warga nahdliyyin setempat menyegerakan zakat fitrah.
Sementara itu, Asosiasi Islam China (CIA) diperkiarakan menetapkan 1 Syawal 1439 Hijiriah bertepatan dengan hari Sabtu (16/6).
Meskipun demikian, beberapa Muslim di berbagai daerah di daratan Tiongkok itu akan mengakhiri puasa Ramadhan pada Kamis.
Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa beberapa masjid di Shanghai akan berlebaran pada Jumat (15/6), namun pelaksanaan salat Idul Fitri baru pada Sabtu (16/6) untuk mengikuti ketetapan pemrintah setempat.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pengurus Masjid Wuxi, Provinsi Jiangsu.
"Kelihatannya semua masjid di China menggelar salat Id secara serentak pada 16 Juni 2018, tapi lebarannya sehari sebelumnya," kata Su'ud menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Surat edaran berisi imbauan tersebut sudah kami sebarkan kepada warga nadhliyin di seluruh wilayah Tiongkok," kata Katib Syuriah PCINU China, Su'udut Tasdiq kepada Antara di Beijing, Kamis.
Ia mengimbau warga nahdliyin bertanya dan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh pengurus organisasi atau asosiasi Islam, baik di tingkat provinsi maupun pusat di China.
"Perbedaan letak geografis berakibat pada perbedaan penentuan penanggalan di setiap wilayah sebagai dasar mengakhiri puasa Ramadhan dan pelaksanaan zakat fitrah," ujar kandidat Master Hukum Shanghai University of Finance and Economic.
Oleh sebab itu, PCINU China juga mengimbau kepada seluruh warga nahdliyyin setempat menyegerakan zakat fitrah.
Sementara itu, Asosiasi Islam China (CIA) diperkiarakan menetapkan 1 Syawal 1439 Hijiriah bertepatan dengan hari Sabtu (16/6).
Meskipun demikian, beberapa Muslim di berbagai daerah di daratan Tiongkok itu akan mengakhiri puasa Ramadhan pada Kamis.
Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa beberapa masjid di Shanghai akan berlebaran pada Jumat (15/6), namun pelaksanaan salat Idul Fitri baru pada Sabtu (16/6) untuk mengikuti ketetapan pemrintah setempat.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pengurus Masjid Wuxi, Provinsi Jiangsu.
"Kelihatannya semua masjid di China menggelar salat Id secara serentak pada 16 Juni 2018, tapi lebarannya sehari sebelumnya," kata Su'ud menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018