London (Antaranews Babel) - Nilai transaksi kopi Indonesia di World of Coffee (WoC), Amsterdam, Belanda, pada 21 hingga 23 Juni 2018 setara dengan Rp80 miliar, kata Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag Nur Evi Rahmawati.

Nilai itu diperoleh dari sejumlah kesepakatan bisnis para eksportir Indonesia dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai negara, seperti Belanda, Jerman, Inggris, Amerika Serikat (AS), Swiss, Swedia, Ukraina, Belarus, dan beberapa perusahaan dari Amerika Selatan, seperti Brazil dan Chile, ujarnyai kepada ANTARA News, Minggu.

Jenis kopi yang diminati, menurut dia, bervariasi layaknya Robusta Lampung, Arabica Gayo, Arundaya, Lintong, Kintamani dan Toraja.

Paviliun Indonesia dalam WoC 2018 menyertakan lima perusahaan atau eksportir kopi yang tergabung dalam Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI), yang melibatkan Blanco Kopi Indonesia, Bintang Lima Pasifik, Gayo Mandiri dan Koperasi Arisarina Aceh.

Partisipasi Indonesia pada WoC 2018 merupakan hasil sinergi KBRI Den Haag, KBRI Brussels dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa didukung oleh peran serta asosiasi, perusahaan dan eksportir kopi Indonesia.

Paviliun Indonesia juga diramaikan oleh peran serta Garuda Indonesia yang turut berkomitmen mendukung peningkatan ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri, termasuk produk kopi.

Kolaborasi itu, dikemukakannya, diharapkan akan dapat meningkatkan nilai ekspor kopi Indonesia ke Eropa dan dunia.

Dengan turut sertanya sejumlah eksportir kopi pemula pada WOC kali ini diharapkan dapat menginspirasi pengusaha kopi muda di Indonesia untuk berpartisipasi pada pameran di tingkat internasional, ujarnya.

Nilai transaksi yang dicapai pada WoC 2018 merupakan pembuktian bahwa kualitas kopi Indonesia semakin diakui dunia dan menarik minat pecinta kopi dari berbagai negara.

Pewarta: Zeynita Gibbons

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018