Pangkalpinang  (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengembangkan kapal nelayan dan pariwisata berbahan baku bambu, karena lebih murah dan ramah lingkungan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.

"Kita terus berupaya untuk mempercepat pembangunan di seluruh aspek, termasuk perikanan dan pariwisata melalui pengembangan kapal berbahan baku bambu ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan kapal berbahan baku bambu ini sudah diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti dan ini akan memudahkan pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor perikanan dan destinasi wisata kepulauan.

"Kita optimis pengembangan kapal ini akan berjalan dengan baik, karena ketersediaan bahan baku bambu yang berlimpah, tahan lama, murah. Kapal bambu ini semakin terkena air laut maka akan semakin kuat, sehingga akan meringankan beban nelayan dalam merawat kapalnya," ujarnya.

Menurut dia, selama ini nelayan dan pelaku wisata cukup kesulitan menambah armada kapal, karena harga yang tinggi.

"Kapal bambu lebih murah dan diharapkan kerja sama dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan usaha penangkapan ikan dan pariwisata," katanya.

Rektor ITS Joni Hermana mengatakan kerja sama ini akan berdampak baik terhadap peningkatan sumber daya manusia dan perekonomian masyarakat.

"Kerja sama ini tidak hanya sektor perkapalan, tetapi juga bidang sumber daya manusia, lingkungan hidup, perhubungan, energi dan sumber daya mineral, sistem dan teknologi informasi, dan pengembangan wilayah," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018