Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membagikan mesin pompa air kepada kelompok tani, guna mengatasi kekeringan selama musim kemarau di daerah itu.
"Kita berharap bantuan 95 unit mesin pompa air ini dapat membantu petani mengatasi masalah kekeringan tahun ini," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Heri di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan dana bantuan mesin pompa air ini berasal dari APBN 2018 dalam upaya pemerintah meningkatkan hasil panen padi, sayur mayur, dan tanaman hortikultura lainnya selama musim kemarau.
"Bantuan ini hanya dibagikan kepada kelompok petani di wilayah tertentu yang berpotensi mengalami kekeringan selama musim kemarau," katanya tanpa menyebutkan kawasan pertanian daerah mana saja yang berpotensi mengalami kekeringan.
Menurut dia, kondisi kemarau tahun ini belum memengaruhi usaha pertanian petani, karena ketersediaan air masih mencukupi. Bahkan sebagian petani sedang melakukan penanaman padi dan sayur mayur.
Misalnya, petani di Kabupaten Bangka Selatan sedang melakukan penanaman padi dan sayur mayur, karena air di lahan pertanian di daerah itu menyusut selama musim kemarau ini.
"Sampai saat ini belum ada laporan petani yang mengalami kekeringan, bahkan kemarau ini mengurangi air yang cukup ekstrem di lahan pertanian tersebut," ujarnya.
Namun demikian, diharapkan kemarau tahun ini tidak terlalu ekstrem yang akan mengakibatkan lahan pertanian kering dan pada akhirnya petani gagal panen.
"Alhamdulillah kemarau belum berdampak terhadap pertanian daerah ini, tidak seperti daerah lainnya yang sudah mengering dan tidak bisa lagi ditanami padi dan tanaman lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kita berharap bantuan 95 unit mesin pompa air ini dapat membantu petani mengatasi masalah kekeringan tahun ini," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Heri di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan dana bantuan mesin pompa air ini berasal dari APBN 2018 dalam upaya pemerintah meningkatkan hasil panen padi, sayur mayur, dan tanaman hortikultura lainnya selama musim kemarau.
"Bantuan ini hanya dibagikan kepada kelompok petani di wilayah tertentu yang berpotensi mengalami kekeringan selama musim kemarau," katanya tanpa menyebutkan kawasan pertanian daerah mana saja yang berpotensi mengalami kekeringan.
Menurut dia, kondisi kemarau tahun ini belum memengaruhi usaha pertanian petani, karena ketersediaan air masih mencukupi. Bahkan sebagian petani sedang melakukan penanaman padi dan sayur mayur.
Misalnya, petani di Kabupaten Bangka Selatan sedang melakukan penanaman padi dan sayur mayur, karena air di lahan pertanian di daerah itu menyusut selama musim kemarau ini.
"Sampai saat ini belum ada laporan petani yang mengalami kekeringan, bahkan kemarau ini mengurangi air yang cukup ekstrem di lahan pertanian tersebut," ujarnya.
Namun demikian, diharapkan kemarau tahun ini tidak terlalu ekstrem yang akan mengakibatkan lahan pertanian kering dan pada akhirnya petani gagal panen.
"Alhamdulillah kemarau belum berdampak terhadap pertanian daerah ini, tidak seperti daerah lainnya yang sudah mengering dan tidak bisa lagi ditanami padi dan tanaman lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018