Jakarta (Antaranews Babel) - Kegelapan meliputi Kota Mataram di Lombok, Nusa Tenggara Barat, saat gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter (SR) kembali mengguncang wilayah itu pada Minggu malam.
Dalam keadaan tanpa penerangan karena listrik padam, orang-orang langsung berhamburan keluar rumah dan bangunan saat merasakan getaran gempa pada pukul 21.56, sementara anak-anak menangis ketakutan menurut laporan wartawan Antara di Mataram.
Warga yang tinggal di Jalan KH Mas Mansyur sampai sekarang belum berani masuk ke rumah mereka, tetap bertahan di luar rumah karena khawatir bangunan yang mereka tinggali ambruk menurut pewarta Antara di Mataram.
"Suasana mencekam terasa sekali, dan anak-anak pada menangis ketakutan," katanya.
Gempa Bumi dengan kekuatan 7 Skala Ricther (SR) mengguncang Lombok Timur pada Minggu malam pukul 21.56 WIB, setelah gempa 6,4 SR pada 29 Juli dan 7 SR pada 5 Agustus yang disertai ratusan gempa susulan memporak-porandakan wilayah Lombok.
Pada Minggu pukul 12.10 WITA, Pulau Lombok juga diguncang gempa 6,5 Skala Richter, membuat warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Dalam keadaan tanpa penerangan karena listrik padam, orang-orang langsung berhamburan keluar rumah dan bangunan saat merasakan getaran gempa pada pukul 21.56, sementara anak-anak menangis ketakutan menurut laporan wartawan Antara di Mataram.
Warga yang tinggal di Jalan KH Mas Mansyur sampai sekarang belum berani masuk ke rumah mereka, tetap bertahan di luar rumah karena khawatir bangunan yang mereka tinggali ambruk menurut pewarta Antara di Mataram.
"Suasana mencekam terasa sekali, dan anak-anak pada menangis ketakutan," katanya.
Gempa Bumi dengan kekuatan 7 Skala Ricther (SR) mengguncang Lombok Timur pada Minggu malam pukul 21.56 WIB, setelah gempa 6,4 SR pada 29 Juli dan 7 SR pada 5 Agustus yang disertai ratusan gempa susulan memporak-porandakan wilayah Lombok.
Pada Minggu pukul 12.10 WITA, Pulau Lombok juga diguncang gempa 6,5 Skala Richter, membuat warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018