Muntok (Antaranews Babel) - Wakil Bupati Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Markus, mengajak warga melestarikan adat sedekah kampung Desa Kundi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu.
"Pesta adat Kundi Bersatu merupakan kegiatan tahunan yang bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang ke Bangka Barat. Kami berharap sedekah kampung itu terus dijaga kelestariannya," kata Markus di Muntok, Rabu.
Menurut dia, sedekah kampung Kundi Bersatu merupakan adat istiadat masyarakat Desa Kundi yang dilaksanakan setiap tahun sebagai wujud keseriusan masyarakat setempat dalam mempertahankan adat istiadat warisan leluhurnya.
Budaya lokal Kundi Bersatu yang merupakan gabungan tiga desa yaitu Desa Bukitterak, Kundi dan Airmenduyung awalnya dilaksanakan untuk menjauhkan pengaruh roh jahat dari seluruh warga desa tersebut.
"Jika dijaga dan terus dilestarikan dengan beberapa sentuhan kemasan yang lebih menarik, kami yakin akan mampu menyedot lebih banyak wisatawan sekaligus menunjang kepariwisataan daerah," katanya.
Ia berpesan agar sedekah kampung tidak hanya sebagai seremonial namun juga digali nilai-nilai budaya lokal yang tekandung di dalamnya.
"Kami berharap kegiatan itu dapat diwariskan ke generasi selanjutnya dan mampu membawa ke arah positif, menumbuhkembangkan budaya silaturahim sesama warga, gotong royong dan kebersamaan antarwarga," ujarnya.
Ia menambahkan, sedekah kampung hendaknya dilihat sebagai media untuk menjaga kekompakan dan keharmonisan antarwarga.
Rangkaian acara sedekah Kapong dimulai pada Sabtu (18/8) dengan kegiatan khataman massal dan acara adat, dilanjutkan, pada Minggu (19/8) perarakan khataman yang diikuti seluruh peserta khataman Al Quran diiringi para pejabat daerah.
Menurut ketua panita kegiatan, Alwi Pacung, sejak awal pelaksanaannya sampai pada tahun 2018 ini, sedekah kampung Kundi Bersatu sudah dilaksanakan sebanyak 75 kali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Pesta adat Kundi Bersatu merupakan kegiatan tahunan yang bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang ke Bangka Barat. Kami berharap sedekah kampung itu terus dijaga kelestariannya," kata Markus di Muntok, Rabu.
Menurut dia, sedekah kampung Kundi Bersatu merupakan adat istiadat masyarakat Desa Kundi yang dilaksanakan setiap tahun sebagai wujud keseriusan masyarakat setempat dalam mempertahankan adat istiadat warisan leluhurnya.
Budaya lokal Kundi Bersatu yang merupakan gabungan tiga desa yaitu Desa Bukitterak, Kundi dan Airmenduyung awalnya dilaksanakan untuk menjauhkan pengaruh roh jahat dari seluruh warga desa tersebut.
"Jika dijaga dan terus dilestarikan dengan beberapa sentuhan kemasan yang lebih menarik, kami yakin akan mampu menyedot lebih banyak wisatawan sekaligus menunjang kepariwisataan daerah," katanya.
Ia berpesan agar sedekah kampung tidak hanya sebagai seremonial namun juga digali nilai-nilai budaya lokal yang tekandung di dalamnya.
"Kami berharap kegiatan itu dapat diwariskan ke generasi selanjutnya dan mampu membawa ke arah positif, menumbuhkembangkan budaya silaturahim sesama warga, gotong royong dan kebersamaan antarwarga," ujarnya.
Ia menambahkan, sedekah kampung hendaknya dilihat sebagai media untuk menjaga kekompakan dan keharmonisan antarwarga.
Rangkaian acara sedekah Kapong dimulai pada Sabtu (18/8) dengan kegiatan khataman massal dan acara adat, dilanjutkan, pada Minggu (19/8) perarakan khataman yang diikuti seluruh peserta khataman Al Quran diiringi para pejabat daerah.
Menurut ketua panita kegiatan, Alwi Pacung, sejak awal pelaksanaannya sampai pada tahun 2018 ini, sedekah kampung Kundi Bersatu sudah dilaksanakan sebanyak 75 kali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018