Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus berupaya agar Indonesia dapat menguasai pasar dan menjadi penentu harga timah dunia, karena produksi tinggi yang hampir sama dengan China mencapai 130.000 ton per tahun.

"Seharusnya timah Indonesia sudah bisa menguasai pasar dan menjadi penentu harga dunia," kata Kasubdit Pengawasan Usaha Eksplorasi Mineral Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jendral Mineral dan Batubara Syamsu Daliend saat menjadi pembicara dalam diskusi tentang regulasi rencana kerja dan anggaran biaya pertambangan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan produksi timah Indonesia hampir sama dengan China rata-rata 130.000 ton per tahun. Tetapi timah China tidak ada lagi yang masuk ke pasar dunia, karena hampir semua digunakan di dalam negeri.

"Ini peluang besar dan sangat memungkinkan timah Indonesia menguasai pasar dunia," ujarnya.

Karena itu, pemerintah beberapa tahun sebelum membentuk ICDX sebagai cikal bakal Indonesia dapat menguasai pasar dan menentu harga timah dunia, walaupun fungsinya sekarang belum optimal.

"ICDX sekarang ini perlu dipertanyakan seperti apa fungsinya, mengingat kita bisa belum mampu menguasai pasar timah dunia ini," katanya.

Ia berharap mudah-mudahan nanti tata kelola timah memberikan manfaat besar untuk Indonesia khususnya Provinsi Kepulauan Babel.

"Kalau timah dikelola dengan baik dan benar, maka Babel itu sangat luar biasa dalam memberikan kontribusi," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018