Pangkalpinang, 7/9 (Antara) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pentas budaya dan doa untuk negeri, guna melestarikan  kebudayaan dan menangkal berita bohong (hoaks), kebencian serta radikalisme pada era perkembangan teknologi digital di daerah itu.

"Kegiatan ini sebagai upaya pemerintah melestarikan keragaman budaya Indonesia, memperkaya dan mempersatukan diera teknologi digital yang rentan dengan pemberitaan hoax," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Babel Sudarman seusai membuka kegiatan Pentas Budaya dan Doa untuk Negeri di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan kegiatan Pentas Budaya dan Doa untuk Negeri mengusung Tema "Harmoni Indonesia" diikuti pelajar, seniman, pemerhati budaya dan lembaga swadaya masyarakat dengan harapan dapat memperkaya dan meningkatkan semangat persatuan masyarakat di daerah ini.

"Seiring berkembangan waktu, banyak pemikiran serta budaya asing yang masuk ke Indonesia. Dari pemikiran dan budaya asing ini banyak yang mengandung nilai negatif sehingga dapat merusak serta memecah belah persatuan masyarakat  Indonesia," ujarnya.

Menurut dia perbedaan bukan sebagai pemecah belah, melainkan setiap perbedaan yang ada dapat dijadikan sebagai sebuah kekuatan dalam upaya meningkatkan keharmonisan dalam berbagai sendi kehidupan.

"Setiap perbedaan yang ada jangan diperbesar tetapi dapat dijadikan sebagai kekuatan, bagaimana setiap memandang perbedaan dapat disatukan untuk menjadi kekuatan yang besar," katanya.

Ia menambahkan banyak sekali hal yang dapat memecah belah di antara generasi bangsa ini, sehingga berkecenderungan menimbulkan suatu penyakit dalam dunia digital dan informasi.

"Apabila sudah akut tentu akan menimbulkan rasa ketidakpedulian di antara kita. Oleh karena itu  batasi penggunaan gadget ketika berkomunikasi langsung dan hindari setiap informasi berasal dari sumber yang tidak jelas. Oleh karena itu, mari kita jadikan semangat perbedaan menjadi sebuah kekuatan bangsa," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018