Koba, Babel (Antaranews Babel) - Realisasi pemberian vaksinasi measles-rubella (MR) di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru mencapai 34 persen atau tergolong rendah jika dibandingkan daerah lain.

"Hingga sekarang realisasi MR baru mencapai 34 persen, ini termasuk rendah jika dibandingkan dengan kabupaten lain yang sudah di atas 50 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah dr Bahrun R Siregar di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, realisasi program vaksinasi MR rendah karena banyaknya penolakan dari kalangan orang tua sejak adanya keputusan MUI terkait hukum mubah terhadap pemberian vaksin MR tersebut.

"Kendala kami adalah penolakan dari kalangan orang tua, kami tentu tidak bisa memaksa dan sosialisasi terus digencarkan dengan melibatkan Puskesmas sebagai ujung tombaknya," katanya.

Pihaknya sudah berupaya dengan berbagai strategi untuk meyakinkan kalangan orang tua terhadap vaksin MR tersebut, namun hasilnya tetap tidak maksimal.

Bahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah telah melibatkan berbagai kalangan untuk menyosialisasikan MR, termasuk MUI, tokoh masyarakat aparat desa dan pihak RT.

Sosialisasi sering digelar di sejumlah sekolah dengan mengundang kalangan orang tua, bahkan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah menurunkan tim.

"Namun hasilnya tetap rendah karena kesadaran masyarakat terutama orang tua juga rendah, kami terus gencarkan sosialisasi dan tidak ada target namun kami berharap angkanya tidak terlalu rendah," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018