Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menunda penyaluran bantuan sarana dan prasarana sejumlah kelompok budidaya ikan di daerah itu.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Ahmad Safran di Sungailiat, Sabtu, mengatakan, penundaan penyaluran bantun sarana dan prasarana tersebut karena usulan yang diajukan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mau pun ke pemerintah daerah provinsi belum disetujui.
"Sarana dan prasarana yang kami ajukan dalam usulan tersebut berupa benih dan pakan ikan, dan semoga tahun depan kegiatan penyaluran bantuan untuk kelompok budidaya ikan dapat terwujud," katanya.
Penundaan bantuan yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan itu diharapkan dapatdimaklumi oleh seluruh masyarakat, terutama pembudidaya ikan karena dimungkingkan adanya keterbatasan anggaran pemerintah.
Menurut dia, potensi usaha budidaya ikan yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Bangka cukup besar peminatnya, hal itu nampak dari data yang tercatat sampai sekarang sebanyak 49 kelompok pembudidaya ikan.
"Saya harap petani budidaya yang tergabung dalam kelompok yang mengusulkan bantuan untuk besabar karena adanya penundaan bantuan pada tauhun 2018," katanya.
Tahun 2017 melalui dana APBN, pihaknya menyalurkan sejumlah bantuan sarana dan prasarana seperti, pakan ikan, benih ikan, mesin pembuat pakan ikan termasuk sejumlah peralatan pendukung bagi kelompok tersebut yang nilainya cukup besar.
Dua paket bantuan sarana dan prasarana itu disalurkan untuk kelompok pembudidaya ikan di Desa Kimak dan Desa silip Kecamatan Riau Silip.
Bantuan sarana dan prasarana itu dirasakan sekali manfaatnya bagi petani budidaya yang tergabung dalam kelompok karena dapat mendukung pengembangan usahanya.
Pemerintah pusat mau pun pemerintah daerah, mendorong penuh masyarakat mengembangkan budidaya ikan guna membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Prinsipnya pemerintah baik pusat maupun daerah memberikan kepedulian penuh terhadap upaya usaha masyarakat disektor budidaya ikan," ujar Ahmad Safran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Ahmad Safran di Sungailiat, Sabtu, mengatakan, penundaan penyaluran bantun sarana dan prasarana tersebut karena usulan yang diajukan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mau pun ke pemerintah daerah provinsi belum disetujui.
"Sarana dan prasarana yang kami ajukan dalam usulan tersebut berupa benih dan pakan ikan, dan semoga tahun depan kegiatan penyaluran bantuan untuk kelompok budidaya ikan dapat terwujud," katanya.
Penundaan bantuan yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan itu diharapkan dapatdimaklumi oleh seluruh masyarakat, terutama pembudidaya ikan karena dimungkingkan adanya keterbatasan anggaran pemerintah.
Menurut dia, potensi usaha budidaya ikan yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Bangka cukup besar peminatnya, hal itu nampak dari data yang tercatat sampai sekarang sebanyak 49 kelompok pembudidaya ikan.
"Saya harap petani budidaya yang tergabung dalam kelompok yang mengusulkan bantuan untuk besabar karena adanya penundaan bantuan pada tauhun 2018," katanya.
Tahun 2017 melalui dana APBN, pihaknya menyalurkan sejumlah bantuan sarana dan prasarana seperti, pakan ikan, benih ikan, mesin pembuat pakan ikan termasuk sejumlah peralatan pendukung bagi kelompok tersebut yang nilainya cukup besar.
Dua paket bantuan sarana dan prasarana itu disalurkan untuk kelompok pembudidaya ikan di Desa Kimak dan Desa silip Kecamatan Riau Silip.
Bantuan sarana dan prasarana itu dirasakan sekali manfaatnya bagi petani budidaya yang tergabung dalam kelompok karena dapat mendukung pengembangan usahanya.
Pemerintah pusat mau pun pemerintah daerah, mendorong penuh masyarakat mengembangkan budidaya ikan guna membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Prinsipnya pemerintah baik pusat maupun daerah memberikan kepedulian penuh terhadap upaya usaha masyarakat disektor budidaya ikan," ujar Ahmad Safran.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018