Muntok (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pelatihan keterampilan menenun untuk merangsang tumbuhnya usaha kecil berbasis budaya khas daerah.

"Materi pelatihan meliputi teknik pewarnaan, pemintalan dan proses penenunan dengan melibatkan narasumber yang berkompeten dan praktisi dalam bidang itu untuk memudahkan transfer ilmu kepada para peserta," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi, Perindustrian dan UKM Kabupaten Bangka Barat, Agus Setyadi di Muntok, Senin.

Pelatihan tenun yang dilaksanakan sekitar 16 hari mulai Jumat (12/10) tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah yang pada zaman dahulu dikenal memiliki budaya menenun tingkat tinggi.

Menurut dia, pelatihan yang diikuti sebanyak 15 orang tersebut terlaksana berkat kerja sama antara Pemkab Bangka Barat, Pemprov Babel, Dekranasda dan Bank Indonesia.

"Saat ini hanya ada beberapa orang yang menguasai teknik tenun cual dan usia mereka sudah tidak muda lagi, kami berharap melalui pelatihan ini akan muncul generasi penerus," kata dia.

Selain keterbatasan jumlah penenun, kata dia, permasalahan ketergantungan pasokan bahan baku berupa benang yang harus dibeli dari Palembang, Sumatera Selatan juga menjadi kendala dalam pelestarian dan pengembangan tenun di daerah itu.

Dengan menguasai teknik tenun mulai dari pewarnaan, pemintalan hingga penenunan diharapkan nantinya alur proses produksi seluruhnya bisa dilaksanakan di daerah itu.

"Selama ini yang menjadi kendala utama yang dihadapi adalah ketergantungan pasokan benang dari Palembang, jika perajin sudah bisa mewarnai dan memintal benang sendiri kami optimistis usaha tenun akan berjalan lebih baik," kata dia.

Selain mengurangi ketergantungan pasokan bahan dari luar daerah, melalui pelatihan itu juga diharapkan akan mampu memotivasi para peserta untuk membuka usaha baru.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018