Jakarta (Antaranews Babel) - Kiper Paris St Germain (PSG) Gianluigi Buffon tidak menginginkan pertemuan antara timnya melawan Juventus di final Liga Champions serta mengakui bahwa "tidak ada peluang" baginya untuk kembali memperkuat timnas Italia.
Buffon telah tiga kali kalah di final Liga Champions bersama Juve sebelum pindah ke PSG, yang merupakan salah satu tim favorit untuk memenangi kompetisi elit tersebut musim ini, sedangkan kiper veteran ini tidak pernah tampil untuk Italia di bawah asuhan Roberto Mancini.
"Jika saya harus menghadapi Juve di Liga Champions, saya memilih untuk melakukannya sebelum final karena, jika saya memenanginya, saya tidak akan dapat bersuka cita berbarengan dengan tangisan mantan rekan-rekan setim saya," kata Buffon kepada Gazzetta dello Sport.
"Setelah pertandingan melawan Swedia, Di Biagio memanggil saya untuk berkata bahwa ia memerlukan saya untuk dua pertandingan persahabatan. Saya katakan ya kepadanya atas nama persahabatan dan rasa tanggung jawab."
"Pada titik itu, hal-hal memalukan dikatakan mengenai saya: bahwa saya adalah orang yang datang tanpa diundang, orang tua yang melekat dengan kursi rodanya."
"Kemudian, atas nama kebanggaan dan martabat, saya menepi. Mancini telah menghubungi saya, meminta kesediaan saya untuk situasi darurat."
"Bagaimanapun, masih ada (Gianluigi) Donnarumma, (Mattia) Perin, (Salvatore) Sirigu, (Alessio) Cragno, (Alex) Meret... Maka tidak ada peluang untuk melihat saya kembali berkostum timnas."
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Buffon telah tiga kali kalah di final Liga Champions bersama Juve sebelum pindah ke PSG, yang merupakan salah satu tim favorit untuk memenangi kompetisi elit tersebut musim ini, sedangkan kiper veteran ini tidak pernah tampil untuk Italia di bawah asuhan Roberto Mancini.
"Jika saya harus menghadapi Juve di Liga Champions, saya memilih untuk melakukannya sebelum final karena, jika saya memenanginya, saya tidak akan dapat bersuka cita berbarengan dengan tangisan mantan rekan-rekan setim saya," kata Buffon kepada Gazzetta dello Sport.
"Setelah pertandingan melawan Swedia, Di Biagio memanggil saya untuk berkata bahwa ia memerlukan saya untuk dua pertandingan persahabatan. Saya katakan ya kepadanya atas nama persahabatan dan rasa tanggung jawab."
"Pada titik itu, hal-hal memalukan dikatakan mengenai saya: bahwa saya adalah orang yang datang tanpa diundang, orang tua yang melekat dengan kursi rodanya."
"Kemudian, atas nama kebanggaan dan martabat, saya menepi. Mancini telah menghubungi saya, meminta kesediaan saya untuk situasi darurat."
"Bagaimanapun, masih ada (Gianluigi) Donnarumma, (Mattia) Perin, (Salvatore) Sirigu, (Alessio) Cragno, (Alex) Meret... Maka tidak ada peluang untuk melihat saya kembali berkostum timnas."
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018