Toboali (Antaranews Babel) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan, menggelar Gebyar Anak Usia Dini Kabupaten Bangka Selatan bertempat di Laut Nek Aji, Toboali.

Gebyar Anak Usia Dini Kabupaten Basel ini, mengusung tema “Melalui Gebyar Anak Usia Dini Kita Wujudkan Generasi yang Genius (Gesit, Simpati, Berani, unggul dan sehat)”

Acara pembukaan dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari pada 30 -31 Oktober 2018 dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Basel Eddy Supriyadi, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ekawati Justiar, Wakil Ketua TP PKK Basel, Eliza Herdavid, serta para wali murid PAUD.
(babel.antaranews.com/Eko SR)

Dalam  sambutannya, Ekawati Justiar mengatakan, pendidikan merupakan sesuatu yang sangat mendasar dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Begitupun dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), merupakan jenjang yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian.

“Masa usia 0-6 tahun disebut masa keemasan, melalui stimulasi yang efektif pada usia ini, dapat mengembangkan pertumbuhan otak dan stimulasi anak yang merupakan masa perkembangan kecerdasan yang cepat. Disamping itu bukan hanya pendidikan dan pengasuhan yang menjadi perhatian bagi kita bahwa pada masa usia dini perlu mendapatkan pelayanan terpadu meliputi pelayanan kesehatan dan gizi, pelayanan pendidikan dan pengasuhan, pelayanan kesejahteraan dan perlindungan, " terangnya pada Selasa (30/10/2018).

Oleh sebab itu, lanjut Eka, dirinya berharap dengan terbentuknya PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di setiap lembaga PAUD yang menjadi salah satu program PAUD di Kabupaten Basel. Ia mengajak bunda-bunda PAUD, organisasi mitra yang hadir untuk bersatu padu melakukan perubahan nyata, dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD di desa, kelurahan dan kecamatan masing masing.
(babel.antaranews.com/Eko SR)

“Para pendidik saya harapkan menjadi seorang yang betul-betul menjadi figur dan teladan bagi anak yang dapat membentuk karakter dan perilaku anak. Sekolah anak usia dini merupakan awal dan dasar pembentukan karakter anak dan sangat menentukan perkembangan selanjutnya, " tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, “Kepada orang tua mari bersama kita tumbuhkan keunggulan anak dengan asah, asih, dan asuh. Agar  mereka tumbuh menjadi insan cerdas, berkepribadian luhur, jujur, berakhlak mulia, santun dan beretos kerja tinggi dan berdaya saing”.

Keluarga adalah faktor yang sangat menentukan perkembangan anak. Dari keluarga perkembangan pendidikan sudah dimulai semenjak dalam kandungan.
(babel.antaranews.com/Eko SR)


“Untuk itu, mari kita berikan gizi yang baik dan seimbang, agar anak kita tumbuh sehat dan kuat, memiliki intelektual yang tinggi, serta memiliki mental yang tangguh. Mari kita siapkan generasi emas Indonesia," tandasnya.

Dikatakannya, melalui kegiatan Gebyar PAUD ini, diharapkan bermanfaat sebagai ajang bersosialisasi bagi anak-anak, wahana untuk mengasah mental, menumbuhkan kemandirian, kemampuan meningkatkan kreativitas dan karakter anak yang bermanfaat positif bagi tumbuh kembang anak.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Eddy Supriyadi menegaskan, dalam upaya menindaklanjuti peraturan pemerintah RI No 2 Tahun 2018 tentang standar pelayanan dasar pada SPM pendidikan daerah kabupaten kota yang terdiri atas, Pendidikan Anak Usia Dini yang wajib ditempuh pada usia anak 5-6 tahun, Pendidikan Dasar 6-7 tahun, Pendidikan Kesetaraan. Penerapan SPM PAUD sudah berlaku sejak 1 Januari 2018.
(babel.antaranews.com/Eko SR)

"Dalam upaya perluasan akses dan pemerataan layanan PAUD, Disdikbud Basel berupaya meningkatkan mutu layanan melalui pelayanan terpadu di lembaga PAUD, " ujarnya.

Terakhir ia mengatakan, suksesnya program PAUD ini butuh peran dan usaha seluruh lapisan masyarakat dalam memajukan PAUD, terutama peran pemerintah desa dalam membentuk posyandu dan bina keluarga balita terintegrasi dengan PAUD.

Pewarta: Eko Septianto Rasyim

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018