Muntok (Antaranews Babel) - Museum Timah Indonesia Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya mengenalkan potensi wisata sejarah yang ada di Kabupaten Bangka Barat agar semakin diminati wisatawan.

"Kami berharap melalui rangkaian peringatan ulang tahun Museum Timah Indonesia (MTI) Muntok, akan memberi dampak positif bagi perkembangan kepariwisataan daerah," kata Sekretaris Museum Timah Indonesia, Hikmat Slamet di Muntok, Rabu.

Rangkaian kegiatan peringatan ulang tahun MTI Muntok kelima, salah satunya menggelar "historic urban landscape training" yang diikuti 52 orang dari dalam dan luar negeri, antara lain dari Belanda, Malaysia, Medan, Riau, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Bali, dan beberapa daerah lain, termasuk Babel.

Kehadiran para tamu dari luar daerah dan mancanegara diharapkan bisa membawa dampak positif bagi perkembangan kepariwisataan daerah dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh daerah untuk mengenalkan potensi wisata yang ada, khususnya wisata sejarah dan budaya yang ada di Muntok.

"Heritage dan tourism tidak bisa dipisahkan, keduanya harus dioptimalkan dan dikolaborasikan untuk menambah khasanah dan menjalin simpul kekayaan budaya bangsa," katanya.

Menurut dia, majunya pariwisata Indonesia saat ini tidak terlepas dari sumbangsih optimalisasi aset heritage yang dilakukan oleh berbagai institusi baik pemerintah, swasta, yayasan dan lainnya.

Pulau Bangka dan Belitung sangat kaya sejarah dan sejarah panjang pertimahan di Indonesia yang hanya ada di pulau itu sangat mempengaruhi peradaban serta budaya, politik, ekomoni, sosial.

Selain itu, pulau Bangka juga menorehkan sejarah bangsa dimana para "founding father" pernah diasingkan dan melakukan sejumlah perundingan di Pangkalpinang dan Muntok.

"Kami berharap melalui kegiatan ini bisa memberikan sumbangsih bagi daerah dan masyarakat dalam membangun sektor pariwisata," katanya.

"Historic urban landscape training" dihadiri sejumlah narasumber dan praktisi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, IDN-TFLC Netherland, Rijksdienst voor het Cultureel Erfgoed (RCE) Netherland atau Dinas Warisan Budaya Kerajaan Belanda, Pan-Sumatra Network for Heritage Conservation, Yayasan Badan Warisan Sumatera, Perak Heritage Society, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti dan berbagai Universitas di Indonesia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018