Moskow (Antara Babel) - Pembocor intelijen buron dari Amerika Serikat (AS) Edward Snowden tanpa disangka-sangka ikut dalam program komunikasi telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menanyakan soal penyadapan di Rusia.

Putin, mantan agen dinas rahasia Uni Soviet (KGB) yang Kamis (16/4) waktu setempat itu menyambut Snowden sebagai rekan sesama mantan agen, mengatakan bahwa pemantauan Rusia atas rakyatnya tidak bersifat massal dan dikendalikan ketat oleh undang-undang.

Snowden mendapat suaka dari Rusia pada Agustus 2013 setelah selama sebulan berada di zona transit di bandara Moskow. Lokasi keberadaanya di Rusia sejak saat itu terus dirahasiakan.

Putin pada Desember 2013 mengatakan bahwa dirinya belum pernah bertemu Snowden. Namun, Putin dalam forum itu menyatakan bahwa spionase merupakan "kebutuhan".

Snowden memberikan pertanyaannya itu dalam bahasa Inggris melalui video. Putin yang terlihat terkejut dan tidak siap dengan alat bantu penerjemah, tampaknya tidak memperkirakan akan mendapat pertanyaan itu.

Rakyat Rusia melalui forum tersebut mengajukan pertanyaan ke Putin melalui video konferensi menggunakan aplikasi telepon seluler (ponsel).

Snowden berbicara berlatar belakang gelap, sehingga tidak ada petunjuk mengenai lokasinya.

Anatoly Kucherena selaku pengacara Snowden mengemukakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa Snowden telah merekam dan mengajukan videonya untuk Putin.

"Saya ingin bertanya pada Anda, apakah Rusia menyadap, menyimpan atau menganalisa dalam bentuk apapun komunikasi jutaan orang?" tanya Snowden kepada Putin.

Selain itu, mantan konsultan agensi keamanan nasional AS (NSA) tersebut menimpali, "Dan, apakah Anda yakin bahwa hanya dengan meningkatkan efektivitas intelijen atau investigasi penegakan hukum bisa menjadi pembenaran penyadapan masyarakat kita?"

Putin nampak tak memberikan jawaban pasti. "Bahasa Inggris Amerika sedikit berbeda," katanya.

Pemandu acara tersebut mengasumsikan Putin memahami pertanyaan Snowden, kemudian membantu menerjemahkan pertanyaan Snowden.

Putin menjawab bahwa "penyadapan massal" terhadap warga, seperti yang diungkap Snowden di AS tidak mungkin dilakukan di Rusia karena badan intelijennya berada di bawah pengawasan secara ketat.

"Tuan Snowden, Anda adalah mantan agen. Saya juga melakukan hal sama, jadi kita akan berbicara dengan bahasa profesional," katanya kepada Snowden, dan mendapat tepuk tangan dari para penonton.

Putin menyatakan, "Kami memiliki aturan ketat mengenai penggunaan pengamatan khusus oleh badan khusus, termasuk penyadapan pembicaraan telepon, pengamatan Internet dan lainnya."

Ia mengemukakan pula bahwa proses penyadapan memerlukan keputusan pengadilan untuk melakukannya.

"Ini tidak dilakukan secara massal dan tidak mencakup di luar Rusia. Itu juga tidak dibenarkan oleh hukum," katanya.

Meski demikian, Putin mengemukakan bahwa badan intelijen khusus menggunakan "cara modern yang sesuai" untuk melakukan pemantauan terhadap "pelaku kejahatan termasuk teroris".

"Tentu saja kita tidak mengizinkan untuk melakukan itu dalam skala massal, dalam skala yang tak terkontrol. Dan, saya harap, saya sangat berharap, kita tidak akan pernah melakukan itu," ujarnya.

Putin menambahkan, "Kami tidak mempunyai peralatan teknologi dan dana seperti AS, dan yang lebih penting, terima kasih Tuhan, di negara kami, badan intelijen berada di bawah kendali pemerintah dan masyarakat, dan aktivitas mereka diatur oleh undang-undang."

Putin saat menjadi agen KGB sempat bertugas di Jerman Timur, kemudian memimpin organisasi pengganti KGB pasca-Soviet (FSB), serta menjadi perdana menteri pada 1999.

Pewarta:

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014