Manggar, Babel (Antaranews Babel) - Salah seorang warga Pulau Bukulimau Kabupaten Belitung Timur, Karni mengaku lebih hemat setelah memasak dengan menggunakan kompor listrik. Hal ini dikarenakan harga tabung elpiji di pulau itu lebih mahal.
 
"Tabung elpiji di sini harganya gak menentu, kalau ombak lagi tinggi per tabung gas mahal dan lagi repot harus bawa-bawa ke kota kalau sudah habis," katanya di Manggar, Rabu.
 
Ia mengatakan, sejak menggunakan kompor listrik biaya yang dikeluarkannya jauh lebih murah dibandingkan dengan gas. 
 
"Sejak pakai kompor listrik biaya yang saya keluarkan menjadi lebih murah, sebulan rata-rata seratus ribu-an, gak beda jauh seperti isi token biasa," katanya.
 
Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza Mahendra mengungkapkan manfaat yang didapat dengan menggunakan kompor induksi.
 
"Saat memasak pakai kompor induksi, masyarakat tak perlu takut meledak, mudah dioperasikan, lebih bersih dan ramah lingkungan yang sejalan dengan program pemerintah untuk menciptakan energi bersih," ujarnya.
 
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung menjelaskan bahwa penggunqan kompor listrik di daerah kepulauan menjadi solusi yang tepat.
 
"Ini solusi yang kami tawarkan. Warga mengadu kepada kami, kemudian kami tambah kapasitas dan infrastruktur listriknya agar bisa digunakan selama 24 jam, sehingga warga lebih leluasa menggunakan listrik untuk berbagai keperluan, termasuk untuk memasak menggunakan kompor listrik," katanya.
 
Saat ini sebanyak 122 warga di Pulau tersebut seluruhnya menggunakan kompor listrik sebagai solusi atas kelangkaan dan mahalnya tabung gas elpiji di daerah itu. 
 
Dengan dikoordinir oleh kepala desa dan BUMDES teknologi kompor listrik didatangkan dari kota hingga didistribusikan ke warga di pulau tersebut.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018