Pangkalpinang, (Antara Babel) - Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) kesulitan mempercepat bongkar muat barang muatan kapal karena terkendala hujan lebat.

"Apabila hujan turun disertai petir kami terpaksa menghentikan bongkar muatan kapal untuk mencegah kerusakan pada barang seperti beras, gula pasir, tepung, semen, pupuk dan lainnya," ujar Ketua TKBM Pangkalbalam, Ghazali di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia menjelaskan, selama liburan Paskah kunjungan kapal kargo di Pelabuhan Pangkalbalam mengalami peningkatan karena pengusaha sembako, bahan bangunan dan lainnya meningkatkan pasokan untuk menambah persediaan barang.

"Kami berupaya untuk mempercepat pembongkaran muatan kapal tersebut untuk mengantisipasi penumpukan kapal di kolam pelabuhan, namun demikian percepatan ini kurang maksimal karena hujan yang cukup lebat," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini kapal kargo yang sandar dan antre untuk membongkat muatan sebanyak 14 unit, sementara kapal yang sedang bongkar tujuh unit.

"Kendala hujan ini merupakan fenomena alam yang tidak bisa diantisipasi, namun demikian kami berupaya untuk mengurangi penumpukan barang di terminal pelabuhan agar tidak mengganggu aktivitas lainnya," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya berupaya memaksimalkan percepatan bongkar muatan kapal dengan menambah jam kerja. Biasanya aktivitas bongkar muat dimulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB ditambah hingga pukul 00.00 WIB.

"Kami siap untuk membongkar barang ini selama 24 jam, namun kesiapan pekerja ini tidak didukung kesiapan pemilik barang untuk membuka gudang selama 24 jam," ujarnya.

Ia mengatakan, percepatan bongkar muat juga terkendala gudang-gudang pemilik barang yang cepat tutup, dimana sebagian besar gudang tutup pukul 21.00 WIB bahkan ada yang pukul 17.00 WIB.

"Kami berharap para pemilik barang untuk selalu siap menerima barang dan mengoperasikan gudang selama 24 jam, sehingga akan mempercepat proses pembongkaran dan pendistribusian muatan kapal di pelabuhan," ujarnya.

Pewarta: Oleh Aprionis

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014