Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agusfendi mengatakan realisasi pajak bumi bangunan (PBB) hingga November 2018 mencapai 58,9 persen dari target yang ditentukan.
"Sampai saat ini PBB yang sudah terserap sebesar Rp6,48 miliar dari target ya g ditentukan sebesar Rp11 miliar. Capaian ini lebih kecil dari target sampai minggu ketiga November 2018 yaitu sebesar Rp9,394 miliar," katanya di Pangkalpinang, Jumat.
Untuk realisasi per kecamatan, terbesar diraih oleh Kecamatan Taman Sari dengan nilai sebesar Rp1,294 miliar dengan ju.lah wajib pajak sebanyak 1.358 orang, diikuti Kecamatan Bukit Intan Rp1,019 miliar dengan wajib pajak 3.496 orang.
Selanjutnya Kecamatan Rangkui Rp732,372 juta dengan wajib pajak 2.690 orang, Girimaya Rp606,417 juta dengan wajib pajak 2.898 orang, Gerunggang Rp554,605 juta dengan wajib pajak 2.709 orang, Gabek Rp456,845 juta dengan wajib pajak 3.254 orang dan Pangkalbalam Rp272,885 juta dengan wajib pajak 1.275 orang.
"Total untuk realisasi penerimaan PBB per kecamatan mencapai Rp4,937 miliar atau sekitar 37,15 persen dari total target yang ditentukan," katanya.
Ia mengatakan, kurang maksimalnya penyerapan PBB di kota itu dikarenakan beberapa faktor, seperti keterlambatan pencetakan SPPT PBB-P2, keterlambatan penyerahan SPPT PBB-P2 kepada petugas kelurahan, keterlambatan penyampaian SPPT PBB-P2 dari petugas PBB kelurahan kepada wajib pajak.
Selain itu, kurangnya pastisipasi dan koordinasi petugas PBB kelurahan dengan RT/RW setempat dan banyaknya objek pajak yang tidak dapat ditemukan oleh petugas PBB kelurahan.
Terkait hal itu, terkait hal itu berupaya meningkatkan partisipasi petugas PBB kelurahan serta RT/RW untuk membagikan SPPT PBB kepada masyarakat, serta melakukan pendataan kembali terhadap subjek dan objek pajak yang tidak jelas.
"Selain itu, perlunya peran aktif kecematan, kelurahan dan RT/RW untuk mengimbau kembali kepada masyarakat agar tepat waktu membayar PBB-P2 sebelum jatuh tempo pada 31 Desember 2018. Dalam hal ini, pihak kecamatan melakukan sosialisasi di kelurahan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Sampai saat ini PBB yang sudah terserap sebesar Rp6,48 miliar dari target ya g ditentukan sebesar Rp11 miliar. Capaian ini lebih kecil dari target sampai minggu ketiga November 2018 yaitu sebesar Rp9,394 miliar," katanya di Pangkalpinang, Jumat.
Untuk realisasi per kecamatan, terbesar diraih oleh Kecamatan Taman Sari dengan nilai sebesar Rp1,294 miliar dengan ju.lah wajib pajak sebanyak 1.358 orang, diikuti Kecamatan Bukit Intan Rp1,019 miliar dengan wajib pajak 3.496 orang.
Selanjutnya Kecamatan Rangkui Rp732,372 juta dengan wajib pajak 2.690 orang, Girimaya Rp606,417 juta dengan wajib pajak 2.898 orang, Gerunggang Rp554,605 juta dengan wajib pajak 2.709 orang, Gabek Rp456,845 juta dengan wajib pajak 3.254 orang dan Pangkalbalam Rp272,885 juta dengan wajib pajak 1.275 orang.
"Total untuk realisasi penerimaan PBB per kecamatan mencapai Rp4,937 miliar atau sekitar 37,15 persen dari total target yang ditentukan," katanya.
Ia mengatakan, kurang maksimalnya penyerapan PBB di kota itu dikarenakan beberapa faktor, seperti keterlambatan pencetakan SPPT PBB-P2, keterlambatan penyerahan SPPT PBB-P2 kepada petugas kelurahan, keterlambatan penyampaian SPPT PBB-P2 dari petugas PBB kelurahan kepada wajib pajak.
Selain itu, kurangnya pastisipasi dan koordinasi petugas PBB kelurahan dengan RT/RW setempat dan banyaknya objek pajak yang tidak dapat ditemukan oleh petugas PBB kelurahan.
Terkait hal itu, terkait hal itu berupaya meningkatkan partisipasi petugas PBB kelurahan serta RT/RW untuk membagikan SPPT PBB kepada masyarakat, serta melakukan pendataan kembali terhadap subjek dan objek pajak yang tidak jelas.
"Selain itu, perlunya peran aktif kecematan, kelurahan dan RT/RW untuk mengimbau kembali kepada masyarakat agar tepat waktu membayar PBB-P2 sebelum jatuh tempo pada 31 Desember 2018. Dalam hal ini, pihak kecamatan melakukan sosialisasi di kelurahan," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018