Toboali, Babel (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, akan menerapkan pakaian adat setiap hari Jumat di sekolah, guna melestarikan kebudayaan dan tradisi leluhur masyarakat di daerah ini.

"Kami sudah merintis dan menerapkan pada 2019, saat ini sedang tahap sosialisasi," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Eddy Supriyadi di Toboali, Babel, Sabtu.

Ia mengatakan penerapan atribut atau pakaian adat disekolah ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan kebudayaan daerah sejak dini kepada pelajar.

"Atribut yang digunakan misalnya penggunaan kopiah resam pada saat hari Jumat. Kopiah resam menjadi ciri khas daerah Bangka Belitung dan harapan kami kelestariannya tetap terjaga, " jelasnya.

Selain melestarikan pakaian daerah, penggunaan kopiah resam oleh peserta didik juga berdampak ekonomis bagi pelaku usaha pembuatan kopiah resam di Babel khususnya Bangka Selatan.

"Selain bisa menjadi media untuk melestarikan kebudayaan daerah program ini juga diharapkan membantu pelaku usaha lokal seperti pengrajin kopiah resam dapat lebih sejahtera," katanya.

Budayawan Bangka Belitung, Akhmad Elvian merespon positif program pelestarian budaya yang telah diwacanakan oleh Disdikbud Bangka Selatan dengan menerapkan pakaian adat di setiap sekolah yang ada didaerah itu.

"Program ini adalah hal yang sangat baik dilakukan oleh Pemkab Bangka Selatan melalui Disdikbud guna mengenalkan dan melestarikan kebudayaan daerah, karena ini merupakan identitas suatu daerah," katanya.

Meskipun demikian, ia meminta Disdikbud Bangka Selatan benar benar mencari secara detail atribut apa yang harus digunakan karena masing masing daerah memiliki filosofi yang berbeda.

"Sangat bagus sekali, tetapi yang harus diperhatikan ialah penggunaan dari atribut daerah tersebut yang harus dicari secara detail karena masing masing mempunyai filosofi," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018