Pangkalpinang, (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengajak kaum milenial untuk lebih cerdas memilih pemimpin dan wakil rakyat pada Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019, demi kemajuan bangsa ini.
"Saya minta kaum milenial ini menggunakan hak pilih untuk menentukan masa depan bangsa ini pada lima tahun kedepan," kata Erzaldi Rosman Djohan saat menghadiri seminar nasional yang digelar Universitas Bangka Belitung di Pangkalpinang, Kamis.
Menurut dia saat ini kaum milenial menjadi primadona oleh siapapun dan menjadi perhatian pada setiap pesta demokrasi yang digelar sekali dalam lima tahun memilih presiden, gubernur, wali kota, bupati, DPR dan DPRD.
"Pada tahun depan, perhatian kepada kaum milenial naik dibandingkan lima tahun sebelumnya, karena ini salah satu bonus demografi bangsa ini," ujarnya.
Ia mengatakan kaum milenial pada 2019 hingga 2030 akan banyak sekali dan kecenderungan pemilih ini memiliki intelektual yang tinggi, artinya jika kaum ini salah dan keliru memilih tentu akan mempengaruhi kebijakan pemerintah kedepannya.
Berdasarkan data penelitian LIPI, jumlah pemilih dari kaum milenial ini secara nasional mencapai 40 persen dari total mata pilih pada Pilpres dan Pileg 2019.
"Sekarang tingkat kesadaran kaum milenial menggunakan hak pilih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, kaum milenial ini harus lebih cerdas, teliti untuk menentukan pilihan memilih pemimpin dan wakil rakyat lima tahun kedepan," katanya.
Ia menambahkan sekarang ini strategi politik, dia berbuat kesalahan, dia yang mengadu dan dia pula yang memproses. Ini artinya kue tersebut jelek dan tidak baik untuk kemajuan daerah dan bangsa ini.
Demikian juga sebaliknya, ini produk bagus dan dijalankan dengan baik serta disanjung-sanjung pendukungnya juga menjadi bagus. Jadi strategi politik ini tidak realitis lagi.
"Strategi politik seperti ini harus ditangkap kaum milenial dengan baik dan menggunakan insting politik dalam menentukan pilihan pada pesta demokrasi tahun depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Saya minta kaum milenial ini menggunakan hak pilih untuk menentukan masa depan bangsa ini pada lima tahun kedepan," kata Erzaldi Rosman Djohan saat menghadiri seminar nasional yang digelar Universitas Bangka Belitung di Pangkalpinang, Kamis.
Menurut dia saat ini kaum milenial menjadi primadona oleh siapapun dan menjadi perhatian pada setiap pesta demokrasi yang digelar sekali dalam lima tahun memilih presiden, gubernur, wali kota, bupati, DPR dan DPRD.
"Pada tahun depan, perhatian kepada kaum milenial naik dibandingkan lima tahun sebelumnya, karena ini salah satu bonus demografi bangsa ini," ujarnya.
Ia mengatakan kaum milenial pada 2019 hingga 2030 akan banyak sekali dan kecenderungan pemilih ini memiliki intelektual yang tinggi, artinya jika kaum ini salah dan keliru memilih tentu akan mempengaruhi kebijakan pemerintah kedepannya.
Berdasarkan data penelitian LIPI, jumlah pemilih dari kaum milenial ini secara nasional mencapai 40 persen dari total mata pilih pada Pilpres dan Pileg 2019.
"Sekarang tingkat kesadaran kaum milenial menggunakan hak pilih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, kaum milenial ini harus lebih cerdas, teliti untuk menentukan pilihan memilih pemimpin dan wakil rakyat lima tahun kedepan," katanya.
Ia menambahkan sekarang ini strategi politik, dia berbuat kesalahan, dia yang mengadu dan dia pula yang memproses. Ini artinya kue tersebut jelek dan tidak baik untuk kemajuan daerah dan bangsa ini.
Demikian juga sebaliknya, ini produk bagus dan dijalankan dengan baik serta disanjung-sanjung pendukungnya juga menjadi bagus. Jadi strategi politik ini tidak realitis lagi.
"Strategi politik seperti ini harus ditangkap kaum milenial dengan baik dan menggunakan insting politik dalam menentukan pilihan pada pesta demokrasi tahun depan," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018