Pangaklpinang (Antaranews Babel) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menyebutkan masyarakat sebaiknya memperingati 70 tahun pengasingan Presiden Bung Karno-Hatta di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai sesuatu kesadaran berbangsa dan bernegara.

"Saya ingin pada tahun ini peringatan diasingkannya Presiden Bung Karno-Hatta dan tokoh perjuangan kemerdekaan lainnya digelar di Pulau Bangka," kata Fahri Hamzah saat berorasi kebangsaan di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan pada 22 Desember 1948, Presiden Soekarno, Hatta, Sutan Syahril dan pejabat pemerintah lainnya diasingkan di Pulau Bangka, sebagai akibat agresi Militer Belanda yang ingin kembali menjajah Bangsa Indonesia.

"Bung Karno-Hatta diasingkan beberapa bulan di pulau ini dan mereka pada Februari 1949 diterbangkan Berastagi sebagai bagian dari gerilya-gerilya, karena Belanda tidak menerima adanya kemerdekaan," katanya.

Pada saat itu, di dalam tubuh para pemimpin terjadi konflik. Syahrir bersama kelompok radikal lainnya ingin tetap melakukan pemberontakan dan perlawanan kepada penjajah.

Namun Bung Karno membacakan teks proklamasi secara sederhana. "Proklamasi, Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lainnya diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, 17 Agustus 1945".

"Hanya itu, tetapi kalimat itu menggema dan menjadi kekuatan, membangkitkan kesadaran masyarakat bangsa ini," katanya.

Menurut dia, momentum bersejarah ini mulai hilang dalam kesadaran bangsa. "Ketika kita tidak lagi bangkit dengan kata-kata pemimpin dan tidak lagi bersemangat dengan panggilan pemimpin," katanya.

"Saat ini kalau ibu-ibu yang sedang menonton televisi di situ ada pemimpin sedang pidato, dia pindahkan ke saluran sinetron-sinetron lucu," katanya.

Jadi era-era bersejarah itu hilang dan Pulau Bangka ini momentum bagi mengingatkan sejarah perjalanan bangsa ini.

"Saya meminta mulai tahun ini, kita memperingati 70 tahun mendaratnya Presiden Bung Karno dan Bung Hatta di Pulau Bangka ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018