Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meluncurkan gerakan Indonesia sadar administrasi (GISA), guna menyadarkan masyarakat agar peduli terhadap dokumen kependudukannya.
"GISA merupakan suatu gerakan untuk membangun budaya baru di tengah masyarakat Indonesia untuk administrasi kependudukan agar masyarakat dapat peduli dan menyadari betapa pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan," kata Dirjen Kementerian dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI, Zudan Arif Fakrullah usai meluncurkan GISA, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, ada empat program membudayakan administrasi lependudukan di dalam sektor kehidupan, pertama sadar akan kepemilikan dokumen mulai dari dokumen kelahiran sampai dengan kematian, akta nikah sampai perkawinan.
Kedua, sadar untuk pemutakhitan data, ketiga sadar pemanfaatan data, dan keempat aparatur pemerintah diharapkan sadar dalam memberikan pelayanan.
"Masyarakat harus peduli terhadap dokumen kependudukan dirinya. Begitu juga pemerintah karena dokumen tersebut dapat digunakan untuk alokasi anggaran dalam memberikan pelayanan terbaik, seperti data bantuan sosial, pelayanan publik, pengurusan perizinan dan sebagainya," ujarnya.
Sementara Kepala DP3ACSKB Babel, Susanti mengatakan, di era globalisasi yang didukung oleh teknologi dan transportasi yang begitu cepat ini membuat mobilisasi manusia cepat berpindah. Dan pelayanan dokumen kependudukan merupakan upaya untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Babel menjadi salah satu daerah yang mudah dijangkau dan sangat terbuka, sehingga perlu diadakan pengamanan dan perlindungan kepada penduduknya terutama dalam memperoleh identitas. Melalui kegiatan ini kita mengajak seluruh masyarakat untuk peduli administrasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"GISA merupakan suatu gerakan untuk membangun budaya baru di tengah masyarakat Indonesia untuk administrasi kependudukan agar masyarakat dapat peduli dan menyadari betapa pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan," kata Dirjen Kementerian dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI, Zudan Arif Fakrullah usai meluncurkan GISA, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, ada empat program membudayakan administrasi lependudukan di dalam sektor kehidupan, pertama sadar akan kepemilikan dokumen mulai dari dokumen kelahiran sampai dengan kematian, akta nikah sampai perkawinan.
Kedua, sadar untuk pemutakhitan data, ketiga sadar pemanfaatan data, dan keempat aparatur pemerintah diharapkan sadar dalam memberikan pelayanan.
"Masyarakat harus peduli terhadap dokumen kependudukan dirinya. Begitu juga pemerintah karena dokumen tersebut dapat digunakan untuk alokasi anggaran dalam memberikan pelayanan terbaik, seperti data bantuan sosial, pelayanan publik, pengurusan perizinan dan sebagainya," ujarnya.
Sementara Kepala DP3ACSKB Babel, Susanti mengatakan, di era globalisasi yang didukung oleh teknologi dan transportasi yang begitu cepat ini membuat mobilisasi manusia cepat berpindah. Dan pelayanan dokumen kependudukan merupakan upaya untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Babel menjadi salah satu daerah yang mudah dijangkau dan sangat terbuka, sehingga perlu diadakan pengamanan dan perlindungan kepada penduduknya terutama dalam memperoleh identitas. Melalui kegiatan ini kita mengajak seluruh masyarakat untuk peduli administrasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018