Jebus, Bangka Barat (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meninjau perkebunan teh di Dusun Tayu, Desa Ketap, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, untuk melihat pengelolaan dan pengembangan perkebunan teh tersebut.
"Ini adalah peluang bisnis, terutama untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat bagus. Pengelolaannya sangat sederhana dan teh ini mempunyai nilai jual yang baik," kata Erzaldi Rosman, di Jebus, Sabtu.
Ia mengatakan, perkebunan teh ini milik keluarga Ko Aon yang dibangun diatas lahan yang penuh dengan timah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menurunkan tim untuk membina dan membantu para petani teh terkait kemasan, promosi serta pemasaran dan penerbitan sertifikat halalnya.
"Banyak khasiat teh ini, dari menurunkan kolestrol, darah tinggi dan untuk diet. Dari hasil uji komite akreditasi nasional laboratorium penguji, Saya yakin teh ini bisa bersaing dengan teh-teh lainnya," ujarnya.
Pemilik perkebunan teh, Ko Aon mengatakan, teh yang dihasilkan diberi nama teh Tayu sesuai nama Dusunnya. Perkebunan teh tayu sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan menjadi tanaman turun temurun dari keluarga atau leluhur mereka.
Tanaman teh yang berjumlah 2.000 batang ini ditanam di area seluas kurang lebih satu hektar dan panen hingga tiga kali setiap bulan. Teh tayu tanpa bahan pengawet dan dijual seharga Rp 300 ribu per ons untuk yang halus, dan Rp150 ribu untuk yang kasar.
"Pemasaran teh tayu memang tidak kita viralkan, hanya dari sales yang datang saja. Namun penjualannya sudah sampai ke luar Babel. Semoga hadirnya Pak Gubernur bisa membantu pemasaran teh tayu dan memperbaiki akses jalan di dusun ini," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Ini adalah peluang bisnis, terutama untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat bagus. Pengelolaannya sangat sederhana dan teh ini mempunyai nilai jual yang baik," kata Erzaldi Rosman, di Jebus, Sabtu.
Ia mengatakan, perkebunan teh ini milik keluarga Ko Aon yang dibangun diatas lahan yang penuh dengan timah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menurunkan tim untuk membina dan membantu para petani teh terkait kemasan, promosi serta pemasaran dan penerbitan sertifikat halalnya.
"Banyak khasiat teh ini, dari menurunkan kolestrol, darah tinggi dan untuk diet. Dari hasil uji komite akreditasi nasional laboratorium penguji, Saya yakin teh ini bisa bersaing dengan teh-teh lainnya," ujarnya.
Pemilik perkebunan teh, Ko Aon mengatakan, teh yang dihasilkan diberi nama teh Tayu sesuai nama Dusunnya. Perkebunan teh tayu sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan menjadi tanaman turun temurun dari keluarga atau leluhur mereka.
Tanaman teh yang berjumlah 2.000 batang ini ditanam di area seluas kurang lebih satu hektar dan panen hingga tiga kali setiap bulan. Teh tayu tanpa bahan pengawet dan dijual seharga Rp 300 ribu per ons untuk yang halus, dan Rp150 ribu untuk yang kasar.
"Pemasaran teh tayu memang tidak kita viralkan, hanya dari sales yang datang saja. Namun penjualannya sudah sampai ke luar Babel. Semoga hadirnya Pak Gubernur bisa membantu pemasaran teh tayu dan memperbaiki akses jalan di dusun ini," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018