Sungailiat, (Antara Babel) - Akademis Universitas Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rudi menyatakan, pesimistis dan ragu dengan kemampuan para wakil rakyat terpilih hasil  pemilu 2014 dalam membangun daerah itu lima tahun ke depan.

"Keraguan saya pada personel wakil rakyat yang terpilih dalam kemampuannya membangun daerah adalah dilatarbelakangi dengan hasil kerja para wakil rakyat lima tahun sebelumnya yang belum tampak memberikan perubahan sengnifikat," katanya di Sungailiat, Selasa.

Dia mengatakan, wakil rakyat yang dipilih masyarakat pada hasil pemilu 2014 secara personal belum diketahui kemampuannya mengingat perekrutan calon legislatif hanya dilakukan oleh partai politiknya, sementara jejak rekam yang bersangkutan secara umum tidak diketahui masyarakat.

"Padahal jejak rekam anggota legislatif berpengaruh besar terhadap kemampuan kerjanya selama lima tahun ke depan, seperti masalah pendidikan, kemampuan politiknya maupun wawasan atau ide membangun daerah," jelasnya.

Selama lima tahun terakhir, keberhasilan keterlibatan anggota DPRD membangun daerah secara sederhana dari peningkatan progres pendapatan daerah, apakah meningkat atau justru sebaliknya.

"Tugas kontrol anggota dewan kalau memang memiliki kemampuan, seharusnya dapat memberikan masukan kepada pihak eksekutif dalam menentukan kebijakan pengembangan pembangunan daerah dengan mengoptimalisasi potensi yang dimiliki daerah," jelasnya.

Dia menilai, pemilu legislatif 2014 berantakan sekali mulai dari pihak penyelenggara pemilu maupun calon legislatif dari partai politik peserta pemilu.

"Seperti contoh, adanya pemilihan ulang di sejumlah TPS di daerah dengan berbagai alasan sampai dengan adanya dugaan politik uang oleh sejumlah oknum calon legislatif itu sendiri, sementara pelanggaran pemilu itu pihak panitia pengawas mengalami kesulitan untuk membawa ke ranah hukum dengan alasan saksi, kurang kuat bukti serta alasan lainnya," jelasnya.

Dia mengatakan, yang menjadi bahan pertanyaan dirinya adalah dimana anggota DPRD yang mulanya ingin mensejahterakan masyarakat sesuai dalam misi dan visinya, namun justru tidak mengetahui cara mensejahterakan karena keterbatasan sumber daya manusia anggota legislatif itu.

"Hal sepertinya ini yang sebenarnya masih sangat memprihatikan bagi para anggota legislatif kita, janji mensejahterakan terkesan hanya sebagai opini merayu masyarakat untuk memilihnya," ujarnya.

Pewarta: Oleh Kasmono

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014