Sungailiat,(Antaranews Babel) - Sebanyak 30 personel dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, siaga membantu bencana di daerah itu.
"Sebanyak 30 personel sudah kita siagakan untuk segera memberikan bantuan bencana terutama banjir yang mengancam masyarakat disejumlah tempat pada saat musim penghujan seperti sekarang, Kata Wakil Koordinator Tagana Kabupaten Bangka, Imron di Sungailiat, Senin.
Dia mengatakan, personel yang disiapkan tersebut merupakan tenaga relawan yang sudah terlatih membantu korban bencana alam yang terjadi kapan saja.
"Khusus untuk membantu korban banjir biasanya kami menyiapkan perahu karet dan peralatan lainnya yang digunakan untuk membantu korban, hanya saja perahu karet yang tersedia kondisinya sudah rusak, begitu juga perahu fibey dianggap kurang afektif terutama untuk evakuasi di sungai.
Menurutnya, personel Tagana tersebut memiliki pengalaman melakukan bantuan evakuasi korban bencana baik banjir, kebakaran, maupun musibah di laut yang dialami nelayan.
Pelaksanaan teknis kerja di lapangan kata dia, berkoordinasi dengan pihak terkait guna mempermudah dan mempercepat bantuan kepada korban.
"Setiap membantu korban bencana, kami utamakan saling berkoordinasi baik antar personel maupun kepihak terkait termasuk dinas berwenang," kata Imron.
Sebagai organisasi sosial, kata dia, kegiatannya dilakukan atas dasar kemanusian dan iklas membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Sebanyak 30 personel sudah kita siagakan untuk segera memberikan bantuan bencana terutama banjir yang mengancam masyarakat disejumlah tempat pada saat musim penghujan seperti sekarang, Kata Wakil Koordinator Tagana Kabupaten Bangka, Imron di Sungailiat, Senin.
Dia mengatakan, personel yang disiapkan tersebut merupakan tenaga relawan yang sudah terlatih membantu korban bencana alam yang terjadi kapan saja.
"Khusus untuk membantu korban banjir biasanya kami menyiapkan perahu karet dan peralatan lainnya yang digunakan untuk membantu korban, hanya saja perahu karet yang tersedia kondisinya sudah rusak, begitu juga perahu fibey dianggap kurang afektif terutama untuk evakuasi di sungai.
Menurutnya, personel Tagana tersebut memiliki pengalaman melakukan bantuan evakuasi korban bencana baik banjir, kebakaran, maupun musibah di laut yang dialami nelayan.
Pelaksanaan teknis kerja di lapangan kata dia, berkoordinasi dengan pihak terkait guna mempermudah dan mempercepat bantuan kepada korban.
"Setiap membantu korban bencana, kami utamakan saling berkoordinasi baik antar personel maupun kepihak terkait termasuk dinas berwenang," kata Imron.
Sebagai organisasi sosial, kata dia, kegiatannya dilakukan atas dasar kemanusian dan iklas membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018