Pangkalpinang, (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mencatat stok gula pasir di gudang distributor mencapai 591 ton atau mengalami peningkatan dibanding pekan sebelumnya yang hanya 350 ton.

"Stok gula pasir cukup untuk memenuhi konsumsi warga karena pasokan dari daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera lancar," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Babel Husni Thambrin di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan dari 591 ton stok gula pasir tersebut tersebar di gudang PT Bina Purnama sebanyak 36 ton, Globus Internusa (Belitung) 135 ton, Bangka Alam Sejahtera 60 ton, UD Mawar 185 ton, Akon 50 ton dan Bangka Putra Persada 125 ton.

"Diperkirakan stok gula pasir ini cukup tiga bulan ke depan untuk memenuhi permintaan warga yang masih stabil," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini, permintaan gula pasir masih normal dan harga masih relatif stabil Rp12 ribu per kilogram.

"Biasanya, permintaan gula pasir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjelang perayaan hari besar agama Islam, khususnya Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha," ujarnya.

Menurut dia, saat ini, permintaan gula pasir masih didominasi oleh usaha rumah tangga kecil dan menengah, seperti usaha kue kering dan makanan ringan manis lainnya.

"Mudah-mudahan dengan ketersediaan stok yang mencukupi ini, harga gula pasir ini akan terus stabil menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri nanti," ujarnya.

Untuk itu, ia mengimbau pengusaha sembako ini untuk terus meningkatkan stok barang, sebagai antisipasi dini kenaikan harga tinggi yang akan memberatkan ekonomi warga kurang mampu.

"Hingga saat ini, kebutuhan gula pasir warga masih mengandalkan pasokan dari luar, karena belum adanya pabrik pengolahan tebu menjadi gula pasir di Bangka Belitung, sehingga apabila stok kurang maka akan berdampak langsung terhadap kenaikan harga," ujarnya.

Pewarta: Oleh Aprionis

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014